Runtuhnya Kesultanan Demak usai Arya Penangsang Tewas Akibat Keris Setan Kober
Sabtu, 27 Januari 2024 - 06:24 WIB
DEMAK - Sultan Demak Arya Penangsang akhirnya mangkat meninggal dunia usai terkena senjatanya sendiri yakni Keris Setan Kober. Tewasnya Arya karena senjata makan tuan.
Pusaka menjadi andalan Arya Penangsang malah menyebabkan kematiannya sendiri usai ketangkasan Panembahan Senopati yang merebut Keris Setan Kober setelah disabet tombak Kiai Plered.
Kematian para pemimpin, adipati, dan patih membuat riwayat Jipang, Kesultanan Pajang memenangkan pertempuran. Kemenangan Pajang itu menandai tamatnya riwayat Kesultanan Demak, usai menghabisi Arya Penangsang.
Dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", diceritakan Sultan Hadiwijaya, kemudian memindahkan kerajaan Demak ke Pajang dengan dirinya sebagai raja pertamanya.
Orang boleh saja memandang bahwa pembunuh Arya Penangsang sesungguhnya adalah Sutawijaya, bukan Ki Ageng Pamanahan dan bukan pula Ki Panjawi, dua orang yang telah mendaftar sayembara.
Bahkan bisa dikatakan, Arya Penangsang mati bukan di tangan Sutawijaya melainkan di tangannya sendiri.
Namun keberhasilan Sutawijaya menghabisi Arya Penangsang itu sebenarnya menggunakan strategi yang dirancang oleh Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.
Atas alasan inilah Sultan Hadiwijaya memandang bahwa kemenangan yang diraih oleh Sutawijaya melawan Arya Penangsang adalah kemenangan Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.
Sesuai dengan janjinya, Sultan Hadiwijaya kemudian memberikan hadiah tanah Pati, sebuah kawasan yang telah maju menjadi kota di pesisir utara Jawa, kepada Ki Panjawi dan memberikan tanah Mentaok.
Sebuah kawasan yang masih berupa hutan belantara di Jawa Tengah bagian selatan, kepada Ki Ageng Pamanahan. Alas Mentaok inilah yang kelak menjadi kerajaan Mataram. Untuk sekarang, Alas Mentaok ini berlokasi di sekitar Kota Gede, Yogyakarta.
Pusaka menjadi andalan Arya Penangsang malah menyebabkan kematiannya sendiri usai ketangkasan Panembahan Senopati yang merebut Keris Setan Kober setelah disabet tombak Kiai Plered.
Kematian para pemimpin, adipati, dan patih membuat riwayat Jipang, Kesultanan Pajang memenangkan pertempuran. Kemenangan Pajang itu menandai tamatnya riwayat Kesultanan Demak, usai menghabisi Arya Penangsang.
Dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", diceritakan Sultan Hadiwijaya, kemudian memindahkan kerajaan Demak ke Pajang dengan dirinya sebagai raja pertamanya.
Orang boleh saja memandang bahwa pembunuh Arya Penangsang sesungguhnya adalah Sutawijaya, bukan Ki Ageng Pamanahan dan bukan pula Ki Panjawi, dua orang yang telah mendaftar sayembara.
Bahkan bisa dikatakan, Arya Penangsang mati bukan di tangan Sutawijaya melainkan di tangannya sendiri.
Namun keberhasilan Sutawijaya menghabisi Arya Penangsang itu sebenarnya menggunakan strategi yang dirancang oleh Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.
Atas alasan inilah Sultan Hadiwijaya memandang bahwa kemenangan yang diraih oleh Sutawijaya melawan Arya Penangsang adalah kemenangan Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.
Sesuai dengan janjinya, Sultan Hadiwijaya kemudian memberikan hadiah tanah Pati, sebuah kawasan yang telah maju menjadi kota di pesisir utara Jawa, kepada Ki Panjawi dan memberikan tanah Mentaok.
Sebuah kawasan yang masih berupa hutan belantara di Jawa Tengah bagian selatan, kepada Ki Ageng Pamanahan. Alas Mentaok inilah yang kelak menjadi kerajaan Mataram. Untuk sekarang, Alas Mentaok ini berlokasi di sekitar Kota Gede, Yogyakarta.
(ams)
tulis komentar anda