Kronologi Kecelakaan Maut di Bandung Barat yang Tewaskan 5 Peziarah
Jum'at, 26 Januari 2024 - 12:51 WIB
BANDUNG BARAT - Polisi mengungkap kronologi kecelakaan maut yang melibatkan truk pengangkut rombongan peziarah dari Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (26/1/2024) dan menyebabkan lima orang tewas.
Peristiwa kecelakaan tunggal melibatkan truk bernomor polisi D-8304-WY ini terjadi di Jalan Saguling, RT03/08, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB, sekitar pukul 00.30 WIB. Truk terbuka tersebut membawa puluhan penumpang.
Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, menjelaskan bahwa kecelakaan dimulai ketika truk Mitsubishi Colt Diesel yang dikemudikan Heri Sudrajat (61) melaju dari arah Rajamandala menuju Cipongkor.
"Saat tiba di tempat kejadian, kendaraan menemui medan jalan yang menurun dan kehilangan kendali. Akibatnya, truk terguling ke sebelah kanan, tetapi kemudian kembali ke posisi normal di atas roda, menghadap ke arah Barat," ungkap Edwin di lokasi kejadian.
Edwin menyebutkan bahwa kecelakaan maut tersebut diduga disebabkan oleh kegagalan sistem rem, yang membuat pengemudi kehilangan kendali.
"Saat ini, analisis awal menunjukkan kegagalan sistem rem dari kendaraan tersebut," tambahnya.
Meskipun dugaan awal menunjukkan rem blong sebagai penyebab, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan saksi, dan pemeriksaan kondisi kendaraan. Edwin mengingatkan bahwa faktor lain juga bisa menjadi penyebab kecelakaan.
"Identifikasi dilakukan di lapangan, mencakup faktor kendaraan, pengemudi, lingkungan, dan kondisi jalan. Untuk memastikan penyebab utama, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Edwin.
Dia mengungkapkan bahwa kondisi lalu lintas di TKP saat kejadian menurun tajam, memperkuat dugaan bahwa kendaraan mengalami kegagalan rem, menyebabkan tergulingnya truk dan lemparan penumpang.
"Arus lalu lintas dalam keadaan sepi, dengan penerangan jalan yang kurang. Sebelum TKP, jalan menurun secara tajam, menunjukkan bahwa kendaraan tidak melakukan pengereman. Saat kendaraan ini menurun dengan kecepatan tinggi, menyebabkan tergulingnya kendaraan dan penumpang yang ada di atasnya terlempar," jelasnya.
Peristiwa kecelakaan tunggal melibatkan truk bernomor polisi D-8304-WY ini terjadi di Jalan Saguling, RT03/08, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, KBB, sekitar pukul 00.30 WIB. Truk terbuka tersebut membawa puluhan penumpang.
Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, menjelaskan bahwa kecelakaan dimulai ketika truk Mitsubishi Colt Diesel yang dikemudikan Heri Sudrajat (61) melaju dari arah Rajamandala menuju Cipongkor.
"Saat tiba di tempat kejadian, kendaraan menemui medan jalan yang menurun dan kehilangan kendali. Akibatnya, truk terguling ke sebelah kanan, tetapi kemudian kembali ke posisi normal di atas roda, menghadap ke arah Barat," ungkap Edwin di lokasi kejadian.
Edwin menyebutkan bahwa kecelakaan maut tersebut diduga disebabkan oleh kegagalan sistem rem, yang membuat pengemudi kehilangan kendali.
"Saat ini, analisis awal menunjukkan kegagalan sistem rem dari kendaraan tersebut," tambahnya.
Meskipun dugaan awal menunjukkan rem blong sebagai penyebab, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pemeriksaan saksi, dan pemeriksaan kondisi kendaraan. Edwin mengingatkan bahwa faktor lain juga bisa menjadi penyebab kecelakaan.
"Identifikasi dilakukan di lapangan, mencakup faktor kendaraan, pengemudi, lingkungan, dan kondisi jalan. Untuk memastikan penyebab utama, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkap Edwin.
Dia mengungkapkan bahwa kondisi lalu lintas di TKP saat kejadian menurun tajam, memperkuat dugaan bahwa kendaraan mengalami kegagalan rem, menyebabkan tergulingnya truk dan lemparan penumpang.
"Arus lalu lintas dalam keadaan sepi, dengan penerangan jalan yang kurang. Sebelum TKP, jalan menurun secara tajam, menunjukkan bahwa kendaraan tidak melakukan pengereman. Saat kendaraan ini menurun dengan kecepatan tinggi, menyebabkan tergulingnya kendaraan dan penumpang yang ada di atasnya terlempar," jelasnya.
(hri)
tulis komentar anda