Staf KPU Yahukimo Dibunuh OTK, Tangis Keluarga di Banyumas Pecah
Selasa, 11 Agustus 2020 - 21:55 WIB
BANYUMAS - Tangis histeris keluarga di Banyumas pecah tak terbendung begitu mengetahui Hendrik Johpinski, staf KPU Yahukimo tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK) di Yahukimo, Papua . Korban Hendrik yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah ini diserang OTK saat dalam perjalanan bersama rekan kerjanya di KPU Yahukimo. (Baca juga: Staf KPU Yahukimo Papua Tewas Ditikam dan Digorok OTK)
Ibu korban, Vivin Monica yang mendengar kejadian ini langsung menangis histeris sambil terus mendekap foto anak kesayangannya. Tangis histeris Vivin ini pecah saat mendengar kabar putranya hendrik johpinski tewas diserang gerombolan OTK di wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa siang (11/8/2020). (Baca juga: Anak Durhaka Ini Nyaris Memperkosa dan Menembak Ibu Kandung)
Wanita paruh baya ini terus mendekap foto putra sambil menangis tak kuasa menahan sedih. Bahkan, Vivin beberapa kali memanggil nama putra pertamanya, seolah masih tak percaya jika putranya telah tiada. Beberapa kerabat serta keluarga berusaha menenangkan Vivin. Suami Vivin juga berusaha meminta istrinya untuk tetap tenang. Namun hal itu tak meredakan kesedihan Vivin untuk menangisi kepergian putranya ini.
Kabar meninggalnya Hendrik Johpinski ini membuat beberapa anggota KPU Banyumas serta warga mendatangi rumah duka di Jalan Sunan Ampel, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Mereka ikut memberikan ucapan duka cita kepada keluarga korban.
Helga, adik Hendrik menyatakan pihak keluarga tak menyangka jika korban yang bertugas di KPU Yahukimo sejak 2019 ini menjadi korban kebrutalan gerombolan OTK di Papua. Kini keluarga masih menanti kabar tentang kepulangan jenazah Hendrik dari Papua. Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPUI Kedung Malang, Banyumas.
Diketahui saat peristiwa terjadi, korban Hendri diboncengkan temannya sesama staf di KPU Yahukimo, yakni Kenan Mohi menggunakan motor. Kenan mengajak korban ke rumahnya untuk mengantar obat.
Namun setelah melintasi di Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, kedua korban tiba-tiba dihadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal yang memegang dua pisau/sangkur.
Informasi di lapangan menyebutkan, pria yang menghadang sempat menanyakan kepada kedua korban tersebut mengenai identitas. Namun tiba-tiba datang OTK dari arah jembatan sambil memegang sangkur dan langsung menusuk korban di bagian dada. Selanjutnya pelak umenggorok leher korban dengan sangkur. Sementara Kenan Mohi berhasil kabur.
Ibu korban, Vivin Monica yang mendengar kejadian ini langsung menangis histeris sambil terus mendekap foto anak kesayangannya. Tangis histeris Vivin ini pecah saat mendengar kabar putranya hendrik johpinski tewas diserang gerombolan OTK di wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa siang (11/8/2020). (Baca juga: Anak Durhaka Ini Nyaris Memperkosa dan Menembak Ibu Kandung)
Wanita paruh baya ini terus mendekap foto putra sambil menangis tak kuasa menahan sedih. Bahkan, Vivin beberapa kali memanggil nama putra pertamanya, seolah masih tak percaya jika putranya telah tiada. Beberapa kerabat serta keluarga berusaha menenangkan Vivin. Suami Vivin juga berusaha meminta istrinya untuk tetap tenang. Namun hal itu tak meredakan kesedihan Vivin untuk menangisi kepergian putranya ini.
Kabar meninggalnya Hendrik Johpinski ini membuat beberapa anggota KPU Banyumas serta warga mendatangi rumah duka di Jalan Sunan Ampel, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Mereka ikut memberikan ucapan duka cita kepada keluarga korban.
Helga, adik Hendrik menyatakan pihak keluarga tak menyangka jika korban yang bertugas di KPU Yahukimo sejak 2019 ini menjadi korban kebrutalan gerombolan OTK di Papua. Kini keluarga masih menanti kabar tentang kepulangan jenazah Hendrik dari Papua. Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPUI Kedung Malang, Banyumas.
Diketahui saat peristiwa terjadi, korban Hendri diboncengkan temannya sesama staf di KPU Yahukimo, yakni Kenan Mohi menggunakan motor. Kenan mengajak korban ke rumahnya untuk mengantar obat.
Namun setelah melintasi di Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, kedua korban tiba-tiba dihadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal yang memegang dua pisau/sangkur.
Informasi di lapangan menyebutkan, pria yang menghadang sempat menanyakan kepada kedua korban tersebut mengenai identitas. Namun tiba-tiba datang OTK dari arah jembatan sambil memegang sangkur dan langsung menusuk korban di bagian dada. Selanjutnya pelak umenggorok leher korban dengan sangkur. Sementara Kenan Mohi berhasil kabur.
(shf)
tulis komentar anda