Kisah Kota Malaka, Pelabuhan Dagang Terbesar dan Pintu Masuk Perdagangan Nusantara
Selasa, 19 Desember 2023 - 06:05 WIB
Kemakmuran negara Malaka sedikit demi sedikit melemahkan semangat perjuangan. Karena kehilangan sasaran di luar Malaka, kekuatan-kekuatan Malaka terpecah-belah dalam golongan dan saling berhantam.
Semangat perjuangan yang kehilangan sasaran akhirnya menghancurkan kekuatannya sendiri dan memecah kekompakan, yang sangat diperlukan dalam menghadapi bahaya dari luar.
Malaka bukan lagi kota perjuangan, tetapi kota perdagangan. Semangat perang telah melempem, diganti dengan semangat dagang. Latihan perang telah bertukar dengan latihan mencari uang.
Alhasil kala mulai ada sengketa antara orang-orang Malaka dan orang Portugis, mereka para pedagang ini lebih baik bersikap netral, demi keselamatan diri dan harta miliknya.
Sikap acuh tak acuh yang demikian bagi orang asing memang tidak dapat diganggu gugat. Tidak ada faktor yang mengharuskan mereka membela kepentingan Malaka.
Satu-satunya ikatan pada Malaka ialah ikatan dagang. Pada waktu itu, pajak yang harus dibayar pedagang asing yang memasukkan barang dagangannya ke pelabuhan Malaka juga sudah sangat tinggi.
Banyak di antara pedagang asing yang telah berpikir-pikir untuk mencari pelabuhan lain dan pasaran baru di tempat lain.
Semangat perjuangan yang kehilangan sasaran akhirnya menghancurkan kekuatannya sendiri dan memecah kekompakan, yang sangat diperlukan dalam menghadapi bahaya dari luar.
Malaka bukan lagi kota perjuangan, tetapi kota perdagangan. Semangat perang telah melempem, diganti dengan semangat dagang. Latihan perang telah bertukar dengan latihan mencari uang.
Alhasil kala mulai ada sengketa antara orang-orang Malaka dan orang Portugis, mereka para pedagang ini lebih baik bersikap netral, demi keselamatan diri dan harta miliknya.
Sikap acuh tak acuh yang demikian bagi orang asing memang tidak dapat diganggu gugat. Tidak ada faktor yang mengharuskan mereka membela kepentingan Malaka.
Satu-satunya ikatan pada Malaka ialah ikatan dagang. Pada waktu itu, pajak yang harus dibayar pedagang asing yang memasukkan barang dagangannya ke pelabuhan Malaka juga sudah sangat tinggi.
Banyak di antara pedagang asing yang telah berpikir-pikir untuk mencari pelabuhan lain dan pasaran baru di tempat lain.
(shf)
tulis komentar anda