Seorang Pengungsi Banjir Masamba Ditemukan Tewas di Kebun Sawit
Minggu, 09 Agustus 2020 - 16:37 WIB
LUWU UTARA - Jenazah seorang laki-laki ditemukan di Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Radda, Kecamatan Radda, Luwu Utara, Minggu (09/08/20).
Identitas jenazah tersebut yakni Bahancik alias bapak Rabbil (67), dari informasi yang dihimpun jenazah tersebut, adalah salah satu pengungsi korban banjir bandang dari Desa Radda.
Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito melalui Kasat Reskrim AKP Syamsul Rijal mengatakan bahwa, dari laporan keluarga korban, 2 hari setelah kejadian banjir bandang Bahancik (almarhum) datang ke rumah keponakannya untuk meminjam parang untuk dibawa pergi menggembala sapi.
Sebelumnya korban masih sempat tinggal di pengungsian di tenda keluarganya, setelah itu Bahancik pergi ke perkebunan sawit untuk mencari sapinya yang dilepas, dan sudah tidak pulang lagi sehingga pihak keluarga mencari dari sejak tanggal 17 Juli 2020.
βIa adalah korban banjir, yang sedang mengungsi di Desa Radda, pada tanggal (16/7/2020) korban pamit untuk pergi mengembala, selanjutnya korban tidak pernah kembali sampai ditemukan menjadi mayat,β kata dia.
Lanjut Syamsul, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri yakni Risal (16). "Dari keterangan dari anaknya, sekira pukul 08.10 Wita, anak dari Bancik bersama 3 orang saudaranya menemukan mayat (kerangka) orang tuanya di jalan setapak perkebunan kelapa sawit milik Rahman yang terletak di atas bukit dengan jarak kurang lebih 1,5 km dari kampung Pontege," jelas dia.
Hingga saat ini, petugas masih mengamankan beberapa barang milik korban, diantaranya yakni 1 lembar Sarung warna coklat kotak putih, 1 sweater lengan panjang warna biru, 1 baju kaos oblong warna abu-abu, 1 buah parang, 1 celana kaos pendek warna hitam.
Identitas jenazah tersebut yakni Bahancik alias bapak Rabbil (67), dari informasi yang dihimpun jenazah tersebut, adalah salah satu pengungsi korban banjir bandang dari Desa Radda.
Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito melalui Kasat Reskrim AKP Syamsul Rijal mengatakan bahwa, dari laporan keluarga korban, 2 hari setelah kejadian banjir bandang Bahancik (almarhum) datang ke rumah keponakannya untuk meminjam parang untuk dibawa pergi menggembala sapi.
Sebelumnya korban masih sempat tinggal di pengungsian di tenda keluarganya, setelah itu Bahancik pergi ke perkebunan sawit untuk mencari sapinya yang dilepas, dan sudah tidak pulang lagi sehingga pihak keluarga mencari dari sejak tanggal 17 Juli 2020.
βIa adalah korban banjir, yang sedang mengungsi di Desa Radda, pada tanggal (16/7/2020) korban pamit untuk pergi mengembala, selanjutnya korban tidak pernah kembali sampai ditemukan menjadi mayat,β kata dia.
Lanjut Syamsul, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri yakni Risal (16). "Dari keterangan dari anaknya, sekira pukul 08.10 Wita, anak dari Bancik bersama 3 orang saudaranya menemukan mayat (kerangka) orang tuanya di jalan setapak perkebunan kelapa sawit milik Rahman yang terletak di atas bukit dengan jarak kurang lebih 1,5 km dari kampung Pontege," jelas dia.
Hingga saat ini, petugas masih mengamankan beberapa barang milik korban, diantaranya yakni 1 lembar Sarung warna coklat kotak putih, 1 sweater lengan panjang warna biru, 1 baju kaos oblong warna abu-abu, 1 buah parang, 1 celana kaos pendek warna hitam.
(agn)
tulis komentar anda