Kasus COVID-19 Meningkat, Kantor Pemkot Cimahi Disemprot Disinfektan
Sabtu, 08 Agustus 2020 - 19:41 WIB
CIMAHI - Semenjak aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) dicabut, angka kasus temuan positif COVID-19 di Kota Cimahi terus bertambah. Bahkan dalam seminggu terakhir penambahannya cukup signifikan, apalagi setelah dilakukan swab test masal di lingkup perkantoran khususnya di Pemkot Cimahi.
Guna menghindari penambahan kasus COVID-19 di perkantoran, sejumlah gedung dan ruangan di kompleks Pemkot Cimahi disemprot cairan disinfektan. Penyemprotan dilakukan oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, dan petugas Damkar Kota Cimahi yang meliputi gedung A, B dan C.
(Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing )
"Penambahan kasus dalam seminggu ini lumayan banyak, ada 12 orang. Cukup mengkhawatirkan, makanya sesuai instruksi Pa Wali, area perkantoran di Pemkot hari ini disemprot disinfektan untuk memutus penyebaran virus COVID-19," kata Kepala Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Cimahi, Harjono, Sabtu (8/8/2020).
Dia menyebutkan, selama lima hari terakhir kasus positif COVID-19 bertambah 12 orang. Di antaranya dua PNS di Pemkot Cimahi, lima tenaga kesehatan di RSUD Cibabat, dua PNS di Gedung Sate yang tinggal di Cimahi, dan tiga orang warga hasil swab test di Puskesmas Cimahi Utara. Sehingga total kasus positif COVID-19 sebanyak 145 kasus, terdiri 28 positif aktif, 113 sembuh, dan 4 meninggal.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil traking, kebanyakan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Cimahi karena terpapar virus dari kontak erat dan bukan kasus penularan lokal. Seperti dua PNS di Pemkot Cimahi, itu terpapar dari suaminya yang positif dan kerja di Kota Bandung. Oleh sebab itu hingga kini Kota Cimahi masih berstatus level kewaspadaan zona orange atau risiko sedang penyebaran COVID-19.
Meskipun temuan kasus terus bertambah, namun angka kesembuhan juga mengalami peningkatan yakni mencapai 113 orang dan tidak ada lagi kasus kematian. Untuk itu dirinya berharap masyarakat bisa semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus baru COVID-19 karena pandemi masih belum hilang.
"Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, jangan jadi longgar. Penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan secara berkesinambungan, sekarang kita masih belum beranjak dari zona orange dan jangan sampai turun zona lagi," pungkasnya
Guna menghindari penambahan kasus COVID-19 di perkantoran, sejumlah gedung dan ruangan di kompleks Pemkot Cimahi disemprot cairan disinfektan. Penyemprotan dilakukan oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, dan petugas Damkar Kota Cimahi yang meliputi gedung A, B dan C.
(Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing )
"Penambahan kasus dalam seminggu ini lumayan banyak, ada 12 orang. Cukup mengkhawatirkan, makanya sesuai instruksi Pa Wali, area perkantoran di Pemkot hari ini disemprot disinfektan untuk memutus penyebaran virus COVID-19," kata Kepala Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Cimahi, Harjono, Sabtu (8/8/2020).
Dia menyebutkan, selama lima hari terakhir kasus positif COVID-19 bertambah 12 orang. Di antaranya dua PNS di Pemkot Cimahi, lima tenaga kesehatan di RSUD Cibabat, dua PNS di Gedung Sate yang tinggal di Cimahi, dan tiga orang warga hasil swab test di Puskesmas Cimahi Utara. Sehingga total kasus positif COVID-19 sebanyak 145 kasus, terdiri 28 positif aktif, 113 sembuh, dan 4 meninggal.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil traking, kebanyakan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Cimahi karena terpapar virus dari kontak erat dan bukan kasus penularan lokal. Seperti dua PNS di Pemkot Cimahi, itu terpapar dari suaminya yang positif dan kerja di Kota Bandung. Oleh sebab itu hingga kini Kota Cimahi masih berstatus level kewaspadaan zona orange atau risiko sedang penyebaran COVID-19.
Meskipun temuan kasus terus bertambah, namun angka kesembuhan juga mengalami peningkatan yakni mencapai 113 orang dan tidak ada lagi kasus kematian. Untuk itu dirinya berharap masyarakat bisa semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus baru COVID-19 karena pandemi masih belum hilang.
"Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, jangan jadi longgar. Penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan secara berkesinambungan, sekarang kita masih belum beranjak dari zona orange dan jangan sampai turun zona lagi," pungkasnya
(msd)
tulis komentar anda