Jejak Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Annuqayah yang Dikunjungi Mahfud MD saat Pulang ke Madura
Senin, 20 November 2023 - 08:50 WIB
Didirikan pada tahun 1887 oleh Kiai Moh. Syarqawi, pesantren ini telah melahirkan banyak ulama, birokrat, penulis, sastrawan, dan aktivis sosial. Berikut ini adalah sejarah dan profil Pondok Pesantren Annuqayah.
Pondok Pesantren Annuqayah, didirikan pada tahun 1887, telah menjadi tempat bersejarah yang melahirkan banyak ulama, birokrat, penulis, sastrawan, dan aktivis sosial.
Terletak di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, pesantren ini memiliki arti khusus dalam perjalanan spiritual dan intelektual Mahfud MD
Nama "Annuqayah" berasal dari sistem klasikal pesantren, diperkenalkan sekitar tahun 1933, yang diambil dari sebuah kitab karangan Assuyuthi yang berisi 14 cabang ilmu pengetahuan.
Selain itu, "Annuqayah" juga memiliki makna "bersih," menggambarkan harapan agar santri Annuqayah tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga menjaga kebersihan hati.
Terletak di daerah dengan tanah yang sulit, pesantren ini diinisiasi oleh Kiai Moh. Syarqawi, seorang ulama yang memiliki perjalanan pendidikan yang panjang, termasuk di Makkah.
Pesantren ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Kiai Syarqawi dan kemudian putranya, Kiai Bukhari, membentuk hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat sekitar seiring berjalannya waktu.
Pada tahun 1917, KH Moh Ilyas kembali ke Guluk-Guluk untuk melanjutkan perjuangan ayahnya setelah menimba ilmu di berbagai pesantren dan tinggal di Mekah.
Pada masa kepemimpinan Kiai Ilyas, Annuqayah mengalami banyak perkembangan dalam pendekatan masyarakat, sistem pendidikan, dan hubungan dengan pemerintah.
Tempat Bersejarah dan Pendidikan Unggulan
Pondok Pesantren Annuqayah, didirikan pada tahun 1887, telah menjadi tempat bersejarah yang melahirkan banyak ulama, birokrat, penulis, sastrawan, dan aktivis sosial.
Terletak di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, pesantren ini memiliki arti khusus dalam perjalanan spiritual dan intelektual Mahfud MD
Nama "Annuqayah" berasal dari sistem klasikal pesantren, diperkenalkan sekitar tahun 1933, yang diambil dari sebuah kitab karangan Assuyuthi yang berisi 14 cabang ilmu pengetahuan.
Selain itu, "Annuqayah" juga memiliki makna "bersih," menggambarkan harapan agar santri Annuqayah tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga menjaga kebersihan hati.
Terletak di daerah dengan tanah yang sulit, pesantren ini diinisiasi oleh Kiai Moh. Syarqawi, seorang ulama yang memiliki perjalanan pendidikan yang panjang, termasuk di Makkah.
Pesantren ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Kiai Syarqawi dan kemudian putranya, Kiai Bukhari, membentuk hubungan yang lebih akrab dengan masyarakat sekitar seiring berjalannya waktu.
Pada tahun 1917, KH Moh Ilyas kembali ke Guluk-Guluk untuk melanjutkan perjuangan ayahnya setelah menimba ilmu di berbagai pesantren dan tinggal di Mekah.
Pada masa kepemimpinan Kiai Ilyas, Annuqayah mengalami banyak perkembangan dalam pendekatan masyarakat, sistem pendidikan, dan hubungan dengan pemerintah.
tulis komentar anda