Santap Bersama Dihajatan, Ratusan Warga Babat Keracunan Makanan

Kamis, 06 Agustus 2020 - 15:12 WIB
Warga Babat, Kabupaten Lamongan, terpaksa menjalani perawatan medis akibat keracunan makan. Foto/iNews TV/Abdul Wakhid
LAMONGAN - Belasan warga Kelurahan Babat , Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, hingga kini masih dirawat di Pukesmas Babat . Belasan warga ini megalami keracunan usai menyantap hidangan di acara hajatan warga setempat hari Senin lalu.

(Baca juga: PMI Solo Dukung Program 1.000 Kantong Darah untuk Beirut )

Belasan warga yang masih dirawat ini umumnya mengalami gejala mual dan pusing. Lantaran tak kunjung membaik, warga yang diduga keracunan makanan ini, pada Kamis (8/8/2020) pagi lantas di larikan ke Pukesmas Babat . "Setelah makan di acara hajatan tetangga, perut rasanya mual dan kepala pusing," kata Rudi salah seorang warga yang sudah dua hari menjalani perawatan di Pukesmas Babat .



Menurut Sekretaris Kelurahan Babat , Deni Yudho Utomo, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan lebih dari seratus orang. "15 orang masih menjalani perawatan, yang lain ada yang langsung pulang dan ada yang ke tempat pengobatan lain. Kenapa baru Kamis ke Pukesmas Babat , karena warga takut ke rumah sakit karena korona," kata Deni.

Kepala Pukesmas Babat , Sri Murni membenarkan jika saat ini ada 15 pasien yang masih menjalani terbaring lemas di Pukesmas Babat . "Ada 15 pasien, dewasa 10 dan anak-anak 5. Kini kondisinya sudah membaik. Pasien ini datang dengan keluhan muntah,mual, pusing dan mencret usai menyantap soto dan es mentimun," kata dia.

(Baca juga: 2 Juta Masker Dari BNPB Diserahkan untuk Warga Jawa Barat )

Untuk mengetahui penyebab pasti gejala keracunan yang dialami warga Kelurahan Babat ini, pihak pukesmas sudah mengirim sampel makanan dan minuman yang di konsumsi warga ke laboratorium.

Hasilnya baru akan diketahui dalam beberapa hari kedepan. Para pasien yang saat ini dirawat akan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing setelah kondisinya benar-benar sudah pulih.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content