5 Fakta Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Mengenang Perjuangan Pahlawan Revolusi
Jum'at, 29 September 2023 - 14:24 WIB
Berdirinya Monumen Pancasila Sakti merupakan gagasan dari Presiden Soeharto. Adapun tujuan pembangunan monumen untuk mengenang perjuangan Pahlawan Revolusi dalam mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi komunis di Republik Indonesia.
Monumen Pancasila Sakti mulai dibangun di area dengan luas tanah mencapai 14,6 hektare yang semula merupakan kebun kosong yang juga terdapat rawa - rawa. pada Agustus 1967 dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1973.
Monumen Pancasila Sakti saat ini dijadikan sebagai kawasan wisata sejarah untuk masyarakat Indonesia. Hingga saat ini Monumen Pancasila Sakti sering dikunjungi oleh siswa sekolah untuk wisata edukasi untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi yang gugur oleh tentara PKI.
Monumen Pancasila Sakti didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang telah gugur. Terdapat patung yang menggambarkan pahlawan revolusi yang gugur dalam Gerakan 30 September 1965. Adapun ketujuh Pahlawan Revolusi adalah:
1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI R. Suprapto
Baca Juga
Monumen Pancasila Sakti mulai dibangun di area dengan luas tanah mencapai 14,6 hektare yang semula merupakan kebun kosong yang juga terdapat rawa - rawa. pada Agustus 1967 dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1973.
3. Sebagai Lokasi Wisata Bersejarah
Monumen Pancasila Sakti saat ini dijadikan sebagai kawasan wisata sejarah untuk masyarakat Indonesia. Hingga saat ini Monumen Pancasila Sakti sering dikunjungi oleh siswa sekolah untuk wisata edukasi untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi yang gugur oleh tentara PKI.
4. Monumen 7 Pahlawan Revolusi
Monumen Pancasila Sakti didirikan untuk mengenang pahlawan revolusi yang telah gugur. Terdapat patung yang menggambarkan pahlawan revolusi yang gugur dalam Gerakan 30 September 1965. Adapun ketujuh Pahlawan Revolusi adalah:
1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI R. Suprapto
Lihat Juga :
tulis komentar anda