Kondisi Mengerikan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Berbeda dengan Film G30S PKI Versi Orba
Jum'at, 29 September 2023 - 13:00 WIB
Sesuai catatan medis, pada semua jenazah terdapat luka tembak dan beberapa luka bekas pukulan. Ada juga dua jenazah dalam keadaan saling terikat, yakni Mayjen TNI S. Parman dan Mayjen TNI Soeprapto. Semua jenazah dipastikan dalam keadaan utuh.
Tidak ada bekas penyiksaan atau perusakan macam mutilasi pada tubuh jenazah seperti yang diperlihatkan dalam film Pengkhianatan G30S PKI besutan sutradara Arifin C Noer.
Mereka yang kemudian mendapat penghormatan sebagai Pahlawan Revolusi itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal S. Parman, Letnan Jenderal M.T Haryono, Mayjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Kapten Pierre Tendean.
Pada 4 Oktober 2023, dari Lubang Buaya seluruh jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk disemayamkan.
Pada 5 Oktober 1965, yakni bertepatan dengan HUT TNI, seluruh jenazah perwira tingi AD itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Peristiwa G30S PKI membuat pimpinan, kader dan seluruh simpatisan PKI kemudian diburu dan ditangkap. Perburuan dan penangkapan itu berlangsung di seluruh Indonesia, yakni terutama di wilayah basis pendukung PKI di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ketua CC PKI DN Aidit, Njoto dan Letkol Untung Sutopo yang tertangkap langsung dieksekusi mati. Pada 12 Maret 1966, PKI resmi dibubarkan sekaligus dinyatakan sebagai partai terlarang.
Tidak ada bekas penyiksaan atau perusakan macam mutilasi pada tubuh jenazah seperti yang diperlihatkan dalam film Pengkhianatan G30S PKI besutan sutradara Arifin C Noer.
Mereka yang kemudian mendapat penghormatan sebagai Pahlawan Revolusi itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal S. Parman, Letnan Jenderal M.T Haryono, Mayjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Kapten Pierre Tendean.
Baca Juga
Pada 4 Oktober 2023, dari Lubang Buaya seluruh jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti dan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk disemayamkan.
Pada 5 Oktober 1965, yakni bertepatan dengan HUT TNI, seluruh jenazah perwira tingi AD itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Peristiwa G30S PKI membuat pimpinan, kader dan seluruh simpatisan PKI kemudian diburu dan ditangkap. Perburuan dan penangkapan itu berlangsung di seluruh Indonesia, yakni terutama di wilayah basis pendukung PKI di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ketua CC PKI DN Aidit, Njoto dan Letkol Untung Sutopo yang tertangkap langsung dieksekusi mati. Pada 12 Maret 1966, PKI resmi dibubarkan sekaligus dinyatakan sebagai partai terlarang.
(ams)
tulis komentar anda