Ayah Siswa SD Korban Colok Mata Pakai Tusuk Bakso Diduga Diintimidasi Camat
Selasa, 26 September 2023 - 20:07 WIB
Dia juga menyebut, dari hasil pemeriksaan dokter disebutkan ada lesi di mata korban. "Saya akan menanyakan kepada dokter, untuk meminta penjelasan tentang istilah medis yang disampaikan dalam surat hasil pemeriksaan korban," ungkapnya.
Sementara Camat Menganti, Hendriawan Susilo membantah telah melakukan intimidasi dan mengancam memecat ayah korban perundungan dari jabatannya sebagai Sekdes Randupandangan. "Saya memanggil Samsul Arif ke kantor, bersama kepala desa, dan kepala dusun pada Rabu (20/9/2023) sore," ungkapnya.
Pemanggilan ini dilakukan, setelah korban menjalani pemeriksaan MRI dio Rumah Sakit PHC Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, Hendriawan menegaskan tidak ada intimidasi. "Saya memanggil Samsul Arif untuk menyampaikan klarifikasi hasil pemeriksaan MRI di Surabaya, yang ternyata tidak sesuai pemberitaan," ungkap Hendriawan.
Hendriawan mengaku memanggil Samsul Arif karena merasa sebagai orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak, mengingat jabatannya sebagai camat menjadikannya harus membina perangkat desa. Dan hal itu, menurutnya sudah bisa dilakukannya ketika ada masalah.
"Saat itu ada pak kepala desa bersama pak kepala dusun, dan pak sekdes mengaku khilaf serta terlihat bersedih. Lalu saya sarankan untuk meminta maaf kepada publik berdasarkan hasil pemeriksaan MRI, dan mencabut laporan ke polisi, agar tidak terjerat persoalan hukum. Dan sama sekali tidak ada intimidasi," tegasnya.
Namun rencana untuk meminta maaf itu tidak terlaksana, justru menjadi viral karena beredar kabar camat telah mengintimidasi ayah korban perundungan. Hendriawan mengaku yang terjadi dalam pertemuan itu hanya mengobrol biasa, tidak ada intimidasi seperti yang sudah dituduhkan kepadanya.
Sementara Camat Menganti, Hendriawan Susilo membantah telah melakukan intimidasi dan mengancam memecat ayah korban perundungan dari jabatannya sebagai Sekdes Randupandangan. "Saya memanggil Samsul Arif ke kantor, bersama kepala desa, dan kepala dusun pada Rabu (20/9/2023) sore," ungkapnya.
Baca Juga
Pemanggilan ini dilakukan, setelah korban menjalani pemeriksaan MRI dio Rumah Sakit PHC Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, Hendriawan menegaskan tidak ada intimidasi. "Saya memanggil Samsul Arif untuk menyampaikan klarifikasi hasil pemeriksaan MRI di Surabaya, yang ternyata tidak sesuai pemberitaan," ungkap Hendriawan.
Hendriawan mengaku memanggil Samsul Arif karena merasa sebagai orang tua yang bertanggungjawab terhadap anak, mengingat jabatannya sebagai camat menjadikannya harus membina perangkat desa. Dan hal itu, menurutnya sudah bisa dilakukannya ketika ada masalah.
"Saat itu ada pak kepala desa bersama pak kepala dusun, dan pak sekdes mengaku khilaf serta terlihat bersedih. Lalu saya sarankan untuk meminta maaf kepada publik berdasarkan hasil pemeriksaan MRI, dan mencabut laporan ke polisi, agar tidak terjerat persoalan hukum. Dan sama sekali tidak ada intimidasi," tegasnya.
Namun rencana untuk meminta maaf itu tidak terlaksana, justru menjadi viral karena beredar kabar camat telah mengintimidasi ayah korban perundungan. Hendriawan mengaku yang terjadi dalam pertemuan itu hanya mengobrol biasa, tidak ada intimidasi seperti yang sudah dituduhkan kepadanya.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda