Hasil Halaqoh Para Kiai Lebak, Kriteria Presiden 2024 Ada Pada Ganjar
Sabtu, 23 September 2023 - 12:04 WIB
LEBAK - Para pengurus sejumlah ponpes di Kabupaten Lebak, Banten berdiskusi dalam pertemuan (halaqoh) kebangsaan yang digelar Ulama Merah Putih. Pertemuan di Ponpes Al Ikhlas Kecamatan Muncang itu membahas perkembangan politik di Indonesia menjelang pesta demokrasi, khususnya Pilpres 2024 .
"Untuk hari ini kita mengadakan satu halaqoh atau pertemuan untuk membahas agar supaya pola pikirnya para kiai itu lebih masuk ke ranah politik, agar ikut bersama membangun bangsa ini," kata Korda Ulama Merah Putih Wahyudin, Jumat (22/9/2023) sore.
Dalam pertemuan itu, para ulama dan kiai turut membahas permasalahan bangsa yang terjadi selama ini. Menurut mereka, ulama dan para santri memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Mulai dari membantu merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Pascakemerdekaan, ulama dan santri berperan penting dalam pembangunan bangsa melalui ilmu agama yang dipelajari dari ponpes. Oleh karena itu, pada Pilpres 2024 mereka memilih sosok yang membela para ulama dan santri melalui kegiatan dan program pengembangan ponpes.
"Untuk keputusan halaqoh pertama (di Lebak) ini kita sepakat bahwa kriteria yang cocok bagi kita. Yang membela para ulama dan membela kaum santri di bawah adalah seorang Ganjar Pranowo ," tuturnya.
Kiai Jupri dari Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak menjelaskan kriteria calon pemimpin yang dibahas pada kesempatan itu berdasarkan ajaran ahlussunah wal jamaah. "Yang diinginkan itu (pemimpin) yang amanah, jujur, dan menyejahterakan negara ataupun rakyat," katanya.
Kiai Jupri mengatakan, kriteria tersebut sudah dimiliki Ganjar Pranowo. Menurutnya, kebijakan-kebijakan Ganjar selama menjadi gubernur Jawa Tengah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan para ulama dan santri di pondok pesantren.
"Sudah (sesuai kriteria ulama). Bahkan, saat menjadi Gubernur di Jawa Tengah, Alhamdulillah sudah menyalurkan bantuan-bantuan untuk guru mengaji dan (membangun) PLTS di pesantren," tandasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri 15 tokoh kiai pengurus ponpes. Mereka yakni KH Radi Johari (Ponpes Al Ikhlas), Kiai Jupri (Ponpes Nurul Falah), Kiai Mukhtar Utang (Ponpes Al Amal), Kiai Otoy Wijaya (Ponpes Riyadhul Mubtadiie) dan Kiai Sangsang (Ponpes Darul Huda).
Hadir pula Kiai Adul Abdul (Ponpes Attaufiq), Kiai Joharuddin (Ponpes Al Amin), Kiai Bambang CH (Ponpes Al Hijaiyyah), Kiai Johani Bach (Ponpes Sudurul Irsyad), dan Kiai Masrap (Ponpes Assyifa). Selanjutnya, Kiai Juherman (Ponpes Darul Ibtidaa), Kiai Rahmat (Ponpes Al Wustha), Kiai Armad (Ponpes Hadiliyyah), Kiai Warsa (Ponpes Al Huseini), dan Kiai Tangal Ahmad (Ponpes Al Fariq).
"Untuk hari ini kita mengadakan satu halaqoh atau pertemuan untuk membahas agar supaya pola pikirnya para kiai itu lebih masuk ke ranah politik, agar ikut bersama membangun bangsa ini," kata Korda Ulama Merah Putih Wahyudin, Jumat (22/9/2023) sore.
Dalam pertemuan itu, para ulama dan kiai turut membahas permasalahan bangsa yang terjadi selama ini. Menurut mereka, ulama dan para santri memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Mulai dari membantu merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Pascakemerdekaan, ulama dan santri berperan penting dalam pembangunan bangsa melalui ilmu agama yang dipelajari dari ponpes. Oleh karena itu, pada Pilpres 2024 mereka memilih sosok yang membela para ulama dan santri melalui kegiatan dan program pengembangan ponpes.
"Untuk keputusan halaqoh pertama (di Lebak) ini kita sepakat bahwa kriteria yang cocok bagi kita. Yang membela para ulama dan membela kaum santri di bawah adalah seorang Ganjar Pranowo ," tuturnya.
Kiai Jupri dari Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak menjelaskan kriteria calon pemimpin yang dibahas pada kesempatan itu berdasarkan ajaran ahlussunah wal jamaah. "Yang diinginkan itu (pemimpin) yang amanah, jujur, dan menyejahterakan negara ataupun rakyat," katanya.
Kiai Jupri mengatakan, kriteria tersebut sudah dimiliki Ganjar Pranowo. Menurutnya, kebijakan-kebijakan Ganjar selama menjadi gubernur Jawa Tengah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan para ulama dan santri di pondok pesantren.
"Sudah (sesuai kriteria ulama). Bahkan, saat menjadi Gubernur di Jawa Tengah, Alhamdulillah sudah menyalurkan bantuan-bantuan untuk guru mengaji dan (membangun) PLTS di pesantren," tandasnya.
Baca Juga
Kegiatan tersebut dihadiri 15 tokoh kiai pengurus ponpes. Mereka yakni KH Radi Johari (Ponpes Al Ikhlas), Kiai Jupri (Ponpes Nurul Falah), Kiai Mukhtar Utang (Ponpes Al Amal), Kiai Otoy Wijaya (Ponpes Riyadhul Mubtadiie) dan Kiai Sangsang (Ponpes Darul Huda).
Hadir pula Kiai Adul Abdul (Ponpes Attaufiq), Kiai Joharuddin (Ponpes Al Amin), Kiai Bambang CH (Ponpes Al Hijaiyyah), Kiai Johani Bach (Ponpes Sudurul Irsyad), dan Kiai Masrap (Ponpes Assyifa). Selanjutnya, Kiai Juherman (Ponpes Darul Ibtidaa), Kiai Rahmat (Ponpes Al Wustha), Kiai Armad (Ponpes Hadiliyyah), Kiai Warsa (Ponpes Al Huseini), dan Kiai Tangal Ahmad (Ponpes Al Fariq).
(poe)
tulis komentar anda