Kisah Kesaktian Gong Kiai Pradah, Pusaka Keramat Mataram saat Mengalahkan Pasukan Pajang

Kamis, 21 September 2023 - 18:50 WIB
Pakubuwono I juga dikenal dengan nama Pangeran Puger atau Sunan Ngalaga. Ia memiliki seorang putra sulung bernama Pangeran Prabu. Dilansir dari buku Wali Berandal Tanah Jawa (2019), Pangeran Prabu merupakan anak dari garwa ampilan atau garwa ampeyan atau istri selir.

Saat memasuki usia akil baligh, Pangeran Prabu tengah disiapkan Pakubuwono I untuk naik tahta. Pangeran Prabu merasa bahagia. Ia pun mempersiapkan diri untuk menjemput takdirnya.

Namun harapan besarnya seketika padam begitu tersiar kabar, permaisuri kerajaan melahirkan seorang anak laki-laki. Bayi laki-laki yang lahir dari rahim permaisuri otomatis menduduki urutan pertama dalam deretan calon raja.

Pangeran Prabu gusar. Apalagi yang menggeser takdirnya hanyalah bayi yang baru saja dilahirkan.

“Karena Pangeran Prabu kesal dilangkahi oleh bayi, ia berencana merebut tahta,” demikian dikutip dari Wali Berandal Tanah Jawa.

Rencana Pangeran Prabu melakukan kudeta diketahui oleh Pakubuwono I dan berhasil digagalkan. Sebagai hukuman atas niat buruknya, pangeran dari istri selir itu dibuang ke Hutan Lodoyo Blitar.

Ia diminta membabat hutan untuk mendirikan permukiman baru. Pangeran Prabu ditemani istrinya, Putri Wandansari dan abdi setianya yang bernama Ki Amat Tariman.

Sebagai orang tua, Pakubuwono I merasa tidak tega. Di tanah buangan Hutan Lodoyo Blitar, Pangeran Prabu dibekali pusaka keramat Gong Kiai Pradah. Hal itu mengingat belantara Hutan Lodoyo terkenal dengan hewan buasnya, terutama harimau.

Orang Jawa biasa mengistilahkan jalma moro, jalmo mati, yakni siapa yang datang bakal mati. Tuah Gong Kiai Pradah diharapkan bisa melindungi Pangeran Prabu dari segala marabahaya yang datang.

“Ketika dibunyikan, akan melindungi sang pangeran dari serangan harimau ketika membabat hutan di tengah habitat harimau”.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More