Sejarah dan Asal-usul Magelang, Kota Tertua yang Berdiri Sejak 907 Masehi
Jum'at, 15 September 2023 - 12:05 WIB
Raja Jin yang tidak terima lantas menyamar menjadi pelayan di rumah Kyai Keramat. Jin ini akhirnya mulai menjalankan rencananya untuk menyebarkan wabah penyakit di desa tersebut.
Setelah melakukan penelusuran, akhirnya Pangeran Purbaya mengetahui bahwa Raja Jin sedang menyamar menjadi pelayan. Setelah ketahuan, Jin tersebut langsung melarikan diri ke hutan.
Untuk mengepung Raja Jin dan pasukannya Pangeran Purbaya dan pasukannya melakukan pengepungan dengan cara melingkar seperti gelang untuk memojokkan Jin dan pasukannya.
Dilansir dari laman resmi Kota Magelang, hari jadi Magelang telah ditetapkan pada tanggal 11 April 907 Masehi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989.
Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti GILIKAN dan Prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis diatas lempengan tembaga.
Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tunngle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907.
Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Sementara untuk lahirnya Kabupaten Magelang sendiri dimulai ketika pada tahun 1812, ketika Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai bupati pertama Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I.
Setelah melakukan penelusuran, akhirnya Pangeran Purbaya mengetahui bahwa Raja Jin sedang menyamar menjadi pelayan. Setelah ketahuan, Jin tersebut langsung melarikan diri ke hutan.
Untuk mengepung Raja Jin dan pasukannya Pangeran Purbaya dan pasukannya melakukan pengepungan dengan cara melingkar seperti gelang untuk memojokkan Jin dan pasukannya.
Sejarah Magelang
Dilansir dari laman resmi Kota Magelang, hari jadi Magelang telah ditetapkan pada tanggal 11 April 907 Masehi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989.
Baca Juga
Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti GILIKAN dan Prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis diatas lempengan tembaga.
Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tunngle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907.
Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung Susundara dan Wukir Sumbing yang kini dikenal dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Sementara untuk lahirnya Kabupaten Magelang sendiri dimulai ketika pada tahun 1812, ketika Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai bupati pertama Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I.
tulis komentar anda