Jejak Keilmuan KH Hasyim Asy'ari: Kitab-Kitab Bersejarah yang Masih Dipelajari di Pondok Pesantren Tebu Ireng
loading...

Kitab KH Hasyim Asyari di Pesantren Tebuireng jadi warisan keilmuan Islam. Dari fiqih hingga adab, kitab ini masih dipelajari dan dilestarikan hingga kini. Foto/iNews TV/Mukhtar Bagus
A
A
A
JOMBANG - Sosok KH Hasyim Asy’ari merupakan ulama besar yang dikenal tidak hanya karena perannya dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi juga melalui karya-karyanya yang hingga kini menjadi rujukan dalam pembelajaran agama Islam.
Berbagai kitab karangannya masih tersimpan rapi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan KH Hasyim Asy'ari lebih dari seabad lalu.
Kitab-Kitab Karya KH Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng kini menjadi saksi bisu perjalanan panjang dakwah dan keilmuannya.
![Jejak Keilmuan KH Hasyim Asy'ari: Kitab-Kitab Bersejarah yang Masih Dipelajari di Pondok Pesantren Tebu Ireng]()
KH Fahmi Amrullah Hadziq, cucu KH Hasyim Asy’ari yang juga pengasuh Pondok Putri Tebuireng, menegaskan bahwa peninggalan ilmu dari KH Hasyim Asy’ari bukan hanya warisan keluarga, tetapi juga kekayaan intelektual yang harus dijaga bersama.
"Rata-rata kitab ini ditulis sekitar tahun 1920 sampai 1940-an oleh KH Hasyim Asy’ari," ujarnya dikutip Kamis (6/3/2025).
Ia berharap para santri dapat meneladani ajaran yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut agar keilmuan dan akhlak mereka semakin baik.

Berbagai kitab karangannya masih tersimpan rapi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan KH Hasyim Asy'ari lebih dari seabad lalu.
Baca Juga
Kitab-Kitab Karya KH Hasyim Asy'ari di Pondok Pesantren Tebuireng kini menjadi saksi bisu perjalanan panjang dakwah dan keilmuannya.

KH Fahmi Amrullah Hadziq, cucu KH Hasyim Asy’ari yang juga pengasuh Pondok Putri Tebuireng, menegaskan bahwa peninggalan ilmu dari KH Hasyim Asy’ari bukan hanya warisan keluarga, tetapi juga kekayaan intelektual yang harus dijaga bersama.
"Rata-rata kitab ini ditulis sekitar tahun 1920 sampai 1940-an oleh KH Hasyim Asy’ari," ujarnya dikutip Kamis (6/3/2025).
Baca Juga
Ia berharap para santri dapat meneladani ajaran yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut agar keilmuan dan akhlak mereka semakin baik.