Seekor Sapi Kurban Ngamuk Seruduk Emak-emak di Tasikmalaya
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 19:23 WIB
TASIKMALAYA - Sejumlah ibu-ibu di Kampung Cintarasa, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya , Jawa Barat diseruduk sapi yang mengamuk saat akan disembelih untuk kurban Idul Adha, Sabtu (1/8/2020).
Sapi mengamuk dan lepas langsung berlari ke arahemak-emak yang sedang menonton di tepi lapangan. Beruntungemak-emakyang diseruduk itu hanya mengalami luka-luka ringan dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. (BACA JUGA: Tukang Jagal Tewas di Atas Domba yang Akan Disembelihnya )
Kronologi kejadian bermula saat seekor sapi dibawa warga ke dalam lapangan untuk disembelih. Baru saja dimasukan ke dalam lapangan, sapi sudah terlihat gelisah dan berjalan ke sana ke mari meski masih terpasang tali pengikat di lehernya. (BACA JUGA: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Tukang Jagal Domba Kurban, Ini Katanya... )
Meski sapi menolak, seorang warga terus berusaha menariknya dan akhirnya warga pun terseret oleh sapi yang mulai mengamuk hingga akhirnya lepas. (BACA JUGA: Seolah Tak Mau Disembelih Sapi di Bandung Ngamuk Lalu Masuk Parit )
Kontan saja, kepanikan warga pun terjadi. Sejumlah warga berusaha menarik tali dan menangkap kembali sapi yang mengamuk namun tidak berhasil.
Sapi kemudian semakin liar dan akhirnya berlari menuju ke kerumunan ibu-ibu yang berada di pinggir lapangan. Tak kenal ampun, sapi pun menyeruduk sejumlah ibu-ibu yang sedang berkerumun di pinggir lapangan.
Setelah itu, sapi berlari keluar dari lapangan melalui jalan gang perkampungan. Akhirnya sapi masuk ke halaman SMA Muhamadiyah di Jalan Rumah Sakit.
Sejumlah warga dan panitia kurbanpun terus berusaha menangkap sapi yang berkeliaran di halaman sekolah itu. Setelah belasan menit berlalu, akhirnya sapi berhasil ditangkap kembali dan disembelih oleh warga kampung.
Ketua RW 01 Harniwan mengatakan, dari lima ekor sapi yang akan disembelih, sapi mengamuk yang menyeruduk ibu-ibu inilah yang ukuran tubuhnya paling besar.
"Setelah berhasil ditangkap warga memutuskan sapi disembelih di halaman SMA Muhammadiyah. Karena tidak memungkinkan dibawa kembali ke lokasi semula da dikawatirkan kembali mengamuk. Sedangkan empat sapi lainnya disembelih di lapangan di RW 01," kata Harniwan.
Harniwan berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman agar tidak terjadi kembali.
Sapi mengamuk dan lepas langsung berlari ke arahemak-emak yang sedang menonton di tepi lapangan. Beruntungemak-emakyang diseruduk itu hanya mengalami luka-luka ringan dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. (BACA JUGA: Tukang Jagal Tewas di Atas Domba yang Akan Disembelihnya )
Kronologi kejadian bermula saat seekor sapi dibawa warga ke dalam lapangan untuk disembelih. Baru saja dimasukan ke dalam lapangan, sapi sudah terlihat gelisah dan berjalan ke sana ke mari meski masih terpasang tali pengikat di lehernya. (BACA JUGA: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Tukang Jagal Domba Kurban, Ini Katanya... )
Meski sapi menolak, seorang warga terus berusaha menariknya dan akhirnya warga pun terseret oleh sapi yang mulai mengamuk hingga akhirnya lepas. (BACA JUGA: Seolah Tak Mau Disembelih Sapi di Bandung Ngamuk Lalu Masuk Parit )
Kontan saja, kepanikan warga pun terjadi. Sejumlah warga berusaha menarik tali dan menangkap kembali sapi yang mengamuk namun tidak berhasil.
Sapi kemudian semakin liar dan akhirnya berlari menuju ke kerumunan ibu-ibu yang berada di pinggir lapangan. Tak kenal ampun, sapi pun menyeruduk sejumlah ibu-ibu yang sedang berkerumun di pinggir lapangan.
Setelah itu, sapi berlari keluar dari lapangan melalui jalan gang perkampungan. Akhirnya sapi masuk ke halaman SMA Muhamadiyah di Jalan Rumah Sakit.
Sejumlah warga dan panitia kurbanpun terus berusaha menangkap sapi yang berkeliaran di halaman sekolah itu. Setelah belasan menit berlalu, akhirnya sapi berhasil ditangkap kembali dan disembelih oleh warga kampung.
Ketua RW 01 Harniwan mengatakan, dari lima ekor sapi yang akan disembelih, sapi mengamuk yang menyeruduk ibu-ibu inilah yang ukuran tubuhnya paling besar.
"Setelah berhasil ditangkap warga memutuskan sapi disembelih di halaman SMA Muhammadiyah. Karena tidak memungkinkan dibawa kembali ke lokasi semula da dikawatirkan kembali mengamuk. Sedangkan empat sapi lainnya disembelih di lapangan di RW 01," kata Harniwan.
Harniwan berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman agar tidak terjadi kembali.
(awd)
tulis komentar anda