Tingkatkan Kemandirian, 20 Disabilitas ODGJ di Klaten Dapat Pendampingan 6 Bulan
Rabu, 13 September 2023 - 13:27 WIB
KLATEN - Sebanyak 20 disabilitas ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) di Desa Kranggan, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah mendapat pendampingan selama 6 bulan. Pendampingan setiap hari Jumat ini untuk meningkatkan kemandirian.
Pendampingan oleh Inklusi Center Kecamatan Karanganom-Bhakti Negeri (ICKK-BN) ini dilaksanakan di Posyandu Jiwa Kantor Desa Kranggan.
“Untuk tahun ini kita akan lakukan pendekatan dengan pengembangan pelayanan anak dengan gangguan ODGJ. Yang kita lakukan salah satunya adalah penguatan kapasitas untuk pengembangan ekonomi untuk kemandirian para ODGJ dan juga untuk kesehatannya,” kata Ketua ICKK-BN, Srimulyo, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan para penyandang disabilitas ODGJ di Desa Kranggan ini kebanyakan diakibatkan stress karena masalah-masalah ekonomi keluarga, putus cinta, dan faktor keturunan.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha mendorong agar para ODGJ ini bisa mendapat perlindungan dan terapi sehingga bisa diterima lagi di masyarakat.
“Tidak hanya itu, kita juga berusaha sampai ke tingkat kemandirian mereka secara ekonomi agar memiliki masa depan,” ujar Sri Mulyo.
Dokter Resita Optiana dari Puskesmas Polanharjo, yang ikut sebagai pendamping dari tenaga kesehatan untuk memeriksa kesehatan para ODGJ di Posyandu Gemas Ketawa Desa Kranggan mengatakan, kondisi kesehatan para ODGJ yang mendapat pendampingan kinibaik-baik saja.
Pendampingan oleh Inklusi Center Kecamatan Karanganom-Bhakti Negeri (ICKK-BN) ini dilaksanakan di Posyandu Jiwa Kantor Desa Kranggan.
“Untuk tahun ini kita akan lakukan pendekatan dengan pengembangan pelayanan anak dengan gangguan ODGJ. Yang kita lakukan salah satunya adalah penguatan kapasitas untuk pengembangan ekonomi untuk kemandirian para ODGJ dan juga untuk kesehatannya,” kata Ketua ICKK-BN, Srimulyo, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan para penyandang disabilitas ODGJ di Desa Kranggan ini kebanyakan diakibatkan stress karena masalah-masalah ekonomi keluarga, putus cinta, dan faktor keturunan.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha mendorong agar para ODGJ ini bisa mendapat perlindungan dan terapi sehingga bisa diterima lagi di masyarakat.
“Tidak hanya itu, kita juga berusaha sampai ke tingkat kemandirian mereka secara ekonomi agar memiliki masa depan,” ujar Sri Mulyo.
Dokter Resita Optiana dari Puskesmas Polanharjo, yang ikut sebagai pendamping dari tenaga kesehatan untuk memeriksa kesehatan para ODGJ di Posyandu Gemas Ketawa Desa Kranggan mengatakan, kondisi kesehatan para ODGJ yang mendapat pendampingan kinibaik-baik saja.
tulis komentar anda