Perjuangan Ganjar Naik Turun Bukit Antarkan Daging Kurban ke Dusun Terpencil

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 15:07 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo (pakai rompi dan celana krem, serta topi merah) mengunjungi, memberikan bantuan sembako dan daging kurban untuk warga Dusun Girpasang, Tegalmulyo, Klaten, Sabtu (1/8/2020). Foto/Humas Pemprov Jateng
KLATEN - Senyum Padmo Sudarno (70), merekah saat melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba di depan rumahnya, Sabtu (1/8/2020). Dengan ramah, Mbah Padmo yang merupakan sesepuh Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo, Klaten ini mempersilakan Ganjar masuk dan beristirahat.

Maklum saja, saat Ganjar tiba, napasnya terlihat ngos-ngosan. Bagaimana tidak, untuk sampai di rumah Mbah Padmo, dia harus jalan kaki naik turun jurang dan perbukitan selama kurang lebih 45 menit. (BACA JUGA: Tak Ada Jarak Aman Dalam Penerbangan Lion Air, Bisa Picu Klaster Baru COVID-19 )

Jalan setapak yang dibuat dari semen itu meliuk-liuk di bawah jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter. "Monggo mlebet riyin pak (silakan masuk dulu pak), ngaso mriki (istirahat di sini)," sapa Mbah Padmo ramah. (BACA JUGA: Dramatis, Evakuasi Sopir Bus Sugeng Rahayu yang Tewas Akibat Menabrak Dinding )



Ganjar pun langsung masuk ke rumah sederhana milik Mbah Padmo itu. Setelah meneguk teh hangat dan jaddah goreng, Ganjar menerangkan maksud tujuannya berkunjung ke Dusun Girpasang. (BACA JUGA: Penerbangan Jakarta-Yogya Disebut Tak Ada Jarak Aman, Ini Kata Lion Air )

"Kulo mriki sepindah silaturahmi mbah (saya ke sini untuk silaturahmi), kalih niki mbeto daging kurban kanggo warga (sama ini membawa daging kurban untuk warga)," ujar Gubernur.

Ganjar memang memperingati hari Idul Adha tahun ini dengan cara yang berbeda. Jika biasanya ia berkurban dengan mengirim sapi ke masjid-masjid, kali ini ia rela mengunjungi desa terpencil di Klaten itu untuk membagikan daging kurban.

Dusun Girpasang Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang, Klaten itu terletak di atas bukit dengan akses jalan satu-satunya harus melalui jurang cukup dalam.

Untuk menuju desa Girpasang, jalan satu-satunya adalah dengan berjalan kaki naik turun anak tangga menyusuri jurang itu. Sementara daging kurban dan sembako yang dibawa Ganjar dari Semarang, diangkut menggunakan gondola kecil alakadarnya yang biasa digunakan warga mengangkut barang.

Di kampung tersebut hanya dihuni 12 kepala keluarga. Jumlah jiwa yang hidup di desa itu sebanyak 37 orang. Ganjar pun langsung memberikan daging kurban dan sembako kepada warga.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content