Penerbangan Jakarta-Yogya Disebut Tak Ada Jarak Aman, Ini Kata Lion Air
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penerbangan Lion Air JT 554 dari Jakarta -Yogyakarta pada Jumat (31/7/2020) sempat dikeluhkan penumpang karena diduga tidak menerapkan jarak aman atau physical distancing saat dalam pesawat , sehingga menimbulkan kekhawatiran munculnya kluster baru COVID-19.
Menanggapi hal tersebut pihak Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group dalam kaitan hal tersebut menyatakan telah menerapkan semua standar operasional penerbangan (hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19) selama pandemi COVID-19." Salah satunya mengoptimalkan pengaturan jarak aman antartamu atau penumpang (physical distancing) dalam kabin pesawat pada penerbangan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya.
Danang mengatakan, untuk penerbangan JT-554 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA) pada Jumat (31/ 07/2020) dioperasikan dengan Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk. Lion Air menerbangkan 154 penumpang.
"Dalam penerbangan tertentu kemungkinan jumlah tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sesuai kapasitas pesawat udara yang dioperasikan, sehingga penerapan physical distancing pada kabin belum maksimal," sebut Danang.
Hal tersebut lanjut Danang, berdasarkan pertimbangan atas situasi sebagai berikut:
1. Lion Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang,
2. Perjalanan grup dari keluarga atau rombongan tertentu (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris),
3. Pembelian tiket secara tiba-tiba yang disebabkan suatu tingkat kepentingan dari tamu atau penumpang (urgent),
4. Pembukuan pada periode pemesanan sebelumnya (terutama dari tamu atau penumpang yang telah membeli tiket jauh hari),
5. Perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu atau penumpang, dikarenakan kebutuhan mendesak,
"Jadi, semua penumpang yang berada dalam penerbangan dimaksud telah memenuhi, mengikuti dan menunjukkan kelengkapan dokumen perjalanan sebagaimana diberlakukan, terutama sudah melakukan uji kesehatan COVID-19 dan memiliki surat keterangan bebas COVID-19. Selain itu, seluruh tamu atau penumpang menggunakan masker sesuai aturan protokol kesehatan," katanya. (Baca: Tak Ada Jarak Aman Dalam Penerbangan Lion Air, Bisa Picu Kluster Baru COVID-19).
Lion Air juga memberikan face shield dan tissue secara cuma-cuma sebagai bagian alat pelindung diri bagi penumpang. Dengan harapan upaya lebih proteksi. Dalam rangka memastikan aspek keselamatan dan keamanan pada penerbangan, Lion Air telah menjalankan:
1. Semua awak pesawat yang aktif terbang sudah dilakukan tes menggunakan rapid test dengan hasil negatif,
2. Pemeriksaan kesehatan awak pesawat tetap dijalankan sebelum penerbangan (pre-flight health check), guna menentukan kondisi sehat serta laik terbang (airworthy for flight),
3. Semua pesawat sebelum terbang dilaksanakan penyemperotan desinfektan, dalam upaya memastikan sterilisasi dan kebersihan pesawat,
4. Dan tindakan preventif lainnya.
"Tujuan pelaksanaan penerbangan Lion Air dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first), tetap melakukan protokol kesehatan," pungkas Danang.
Menanggapi hal tersebut pihak Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group dalam kaitan hal tersebut menyatakan telah menerapkan semua standar operasional penerbangan (hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19) selama pandemi COVID-19." Salah satunya mengoptimalkan pengaturan jarak aman antartamu atau penumpang (physical distancing) dalam kabin pesawat pada penerbangan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya.
Danang mengatakan, untuk penerbangan JT-554 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA) pada Jumat (31/ 07/2020) dioperasikan dengan Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk. Lion Air menerbangkan 154 penumpang.
"Dalam penerbangan tertentu kemungkinan jumlah tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sesuai kapasitas pesawat udara yang dioperasikan, sehingga penerapan physical distancing pada kabin belum maksimal," sebut Danang.
Hal tersebut lanjut Danang, berdasarkan pertimbangan atas situasi sebagai berikut:
1. Lion Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang,
2. Perjalanan grup dari keluarga atau rombongan tertentu (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris),
3. Pembelian tiket secara tiba-tiba yang disebabkan suatu tingkat kepentingan dari tamu atau penumpang (urgent),
4. Pembukuan pada periode pemesanan sebelumnya (terutama dari tamu atau penumpang yang telah membeli tiket jauh hari),
5. Perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu atau penumpang, dikarenakan kebutuhan mendesak,
"Jadi, semua penumpang yang berada dalam penerbangan dimaksud telah memenuhi, mengikuti dan menunjukkan kelengkapan dokumen perjalanan sebagaimana diberlakukan, terutama sudah melakukan uji kesehatan COVID-19 dan memiliki surat keterangan bebas COVID-19. Selain itu, seluruh tamu atau penumpang menggunakan masker sesuai aturan protokol kesehatan," katanya. (Baca: Tak Ada Jarak Aman Dalam Penerbangan Lion Air, Bisa Picu Kluster Baru COVID-19).
Lion Air juga memberikan face shield dan tissue secara cuma-cuma sebagai bagian alat pelindung diri bagi penumpang. Dengan harapan upaya lebih proteksi. Dalam rangka memastikan aspek keselamatan dan keamanan pada penerbangan, Lion Air telah menjalankan:
1. Semua awak pesawat yang aktif terbang sudah dilakukan tes menggunakan rapid test dengan hasil negatif,
2. Pemeriksaan kesehatan awak pesawat tetap dijalankan sebelum penerbangan (pre-flight health check), guna menentukan kondisi sehat serta laik terbang (airworthy for flight),
3. Semua pesawat sebelum terbang dilaksanakan penyemperotan desinfektan, dalam upaya memastikan sterilisasi dan kebersihan pesawat,
4. Dan tindakan preventif lainnya.
"Tujuan pelaksanaan penerbangan Lion Air dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first), tetap melakukan protokol kesehatan," pungkas Danang.
(nag)