Kembangkan Varietas Unggul Baru Padi untuk Ketahanan Pangan, Pemkab Situbondo Raih Indonesia Awards 2023
Senin, 04 September 2023 - 14:40 WIB
Pemerintah Kabupaten Situbondo dinilai para dewan juri Indonesia Awards, berhasil mengembangkan Varietas Unggul Baru Padi BK Situbondo 01 Agritan, dan Padi BK Situbondo 02 Agritan dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
Bupati Karna menyebut inovasi menciptakan bibit unggul padi ini merupakan salah satu upaya dari Pemkab Situbondo untuk menjaga ketahanan pangan. Tidak hanya di wilayah Jawa Timur melainkan nasional. Ia menyebut bibit unggul BK Situbondo 01 dan 02 Agritan ini mampu memproduksi kurang lebih 35 ton gabah per hektare.
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso, ini menjelaskan Pemkab Situbondo mendukung upaya meningkatkan indeks pertanaman padi semula 3 menjadi 4 (IP 4).
Hal ini membutuhkan benih unggul dengan usia panen pendek yang memiliki sifat fenotif dan genotif yang sesuai dengan keinginan petani Situbondo, tahan serangan hama dan penyakit, genjah dan tekstur nasi pulen.
Para penerima penghargaan Indonesia Arwards 2023. (Foto:dok iNews Media Group)
Kebaruan dalam inovasi ini dalam benih unggul adalah genjah, yaitu usia tanaman yang pendek, karena selama ini petani selalu menanam padi dengan rentang usia tanaman 115-120 HSS (Hari Setelah Semai). Melalui serangkaian uji coba dan uji multi lokasi, terciptalah varietas unggul dalam Varietas BK Situbondo 01 Agritan dan BK Situbondo 02 Agritan.
Kebaruan dari benih unggul ini adalah usia tanaman yang sangat pendek yakni dibawah 110 HSS atau sekitar 80-85 HST (Hari Setelah Tanam) dengan rata-rata produksi 6-7 ton/Ha dan tekstur nasi yang pulen dan enak. Ia menyebut, bibit padi BK 01 dan 02 ini dapat memberikan manfaat luar biasa bagi para petani.
Varietas padi BK 01 dan 02 Agritan memiliki sejumlah keunggulan. BK 01 cenderung memiliki tingkat produksi tinggi serta berumur genjah. Varietas ini hanya memerlukan 75-80 hari untuk bisa dipanen. Sedangkan varietas BK 02 memiliki kelebihan bulir yang panjang. Sehingga tingkat produksinya tinggi.
"Rata-rata bisa dipanen 77 hari setelah tanam. Jadi luar biasa padi ini, dan hal ini menargetkan menjadi daerah penghasil padi unggul serta lumbung nasional pada 2024, serta upaya untuk mengatasi krisis pangan," tuturnya.
Bupati Karna menyebut inovasi menciptakan bibit unggul padi ini merupakan salah satu upaya dari Pemkab Situbondo untuk menjaga ketahanan pangan. Tidak hanya di wilayah Jawa Timur melainkan nasional. Ia menyebut bibit unggul BK Situbondo 01 dan 02 Agritan ini mampu memproduksi kurang lebih 35 ton gabah per hektare.
Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso, ini menjelaskan Pemkab Situbondo mendukung upaya meningkatkan indeks pertanaman padi semula 3 menjadi 4 (IP 4).
Hal ini membutuhkan benih unggul dengan usia panen pendek yang memiliki sifat fenotif dan genotif yang sesuai dengan keinginan petani Situbondo, tahan serangan hama dan penyakit, genjah dan tekstur nasi pulen.
Para penerima penghargaan Indonesia Arwards 2023. (Foto:dok iNews Media Group)
Kebaruan dalam inovasi ini dalam benih unggul adalah genjah, yaitu usia tanaman yang pendek, karena selama ini petani selalu menanam padi dengan rentang usia tanaman 115-120 HSS (Hari Setelah Semai). Melalui serangkaian uji coba dan uji multi lokasi, terciptalah varietas unggul dalam Varietas BK Situbondo 01 Agritan dan BK Situbondo 02 Agritan.
Kebaruan dari benih unggul ini adalah usia tanaman yang sangat pendek yakni dibawah 110 HSS atau sekitar 80-85 HST (Hari Setelah Tanam) dengan rata-rata produksi 6-7 ton/Ha dan tekstur nasi yang pulen dan enak. Ia menyebut, bibit padi BK 01 dan 02 ini dapat memberikan manfaat luar biasa bagi para petani.
Varietas padi BK 01 dan 02 Agritan memiliki sejumlah keunggulan. BK 01 cenderung memiliki tingkat produksi tinggi serta berumur genjah. Varietas ini hanya memerlukan 75-80 hari untuk bisa dipanen. Sedangkan varietas BK 02 memiliki kelebihan bulir yang panjang. Sehingga tingkat produksinya tinggi.
"Rata-rata bisa dipanen 77 hari setelah tanam. Jadi luar biasa padi ini, dan hal ini menargetkan menjadi daerah penghasil padi unggul serta lumbung nasional pada 2024, serta upaya untuk mengatasi krisis pangan," tuturnya.
tulis komentar anda