Pengungkapan Pembunuhan ASN Semarang Lamban, Aktivis Lintas Agama Datangi Polda Jateng
Kamis, 24 Agustus 2023 - 20:53 WIB
Pastor Eduardus Didik Cahyono yang hadir di aksi dami itu mengatakan, aksi damai ini digelar bukan untuk satu agama tertentu. "Kasus pembunuhan ini telah melukai kemanusiaan kita. Tentunya agama-agama tidak menghendaki adanya perlakuan buruk terhadap manusia," tegasnya.
Dia menambahkan, lambannya pengungkapan kasus pembunuhan ini, tentunya menjadi keprihatinan bersama. Peringatan satu tahun dari kasus pembunuhan ini, dimintanya menjadi momentum kepada para pihak terkait untuk segera menuntaskannya. "Kita tidak ingin hal ini jadi preseden buruk, bagaimana nyawa manusia tidak dihormati di negara kita," tegasnya.
Para peserta aksi membawa foto korban, dan melakukan tabur bunga di depan pagar masuk Polda Jateng sebagai simbol keprihatinan. Andra juga menyerahkan surat untuk Kapolda Jateng, berisi tuntutan publik terkait penuntasan kasus pembunuhan tersebut.
Surat itu diterima Kepala Siaga 1 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng, Kompol S. Manurung. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penyidik masih berupaya mencari bukti-bukti untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
"Yang pertama terkait demo ini kami ucapkan terima kasih, pada satu sisi ada perhatian pada pihak Polda Jateng untuk pengungkapan kasus pembunuhan tersebut. Polda Jateng, dan Polrestabes Semarang, berupaya untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, dan kasusnya memang sedang dalam proses penyelidikan," ujar Satake Bayu.
Terkait adanya dugaan orang kuat di balik kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang tersebut, Satake Bayu belum bisa memastikan. "Kita belum bisa memastikan itu, tapi pada satu sisi kita mencoba mengungkap kasusnya, belum ada tersangka," jelasnya.
Sebelum ditemukan tewas terbunuh dan dimutilasi, korban sebenarnya hendak diperiksa Ditreskrimsus Polda Jateng, dalam kapasitas sebagai saksi kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pemkot Semarang.
Dia menambahkan, lambannya pengungkapan kasus pembunuhan ini, tentunya menjadi keprihatinan bersama. Peringatan satu tahun dari kasus pembunuhan ini, dimintanya menjadi momentum kepada para pihak terkait untuk segera menuntaskannya. "Kita tidak ingin hal ini jadi preseden buruk, bagaimana nyawa manusia tidak dihormati di negara kita," tegasnya.
Para peserta aksi membawa foto korban, dan melakukan tabur bunga di depan pagar masuk Polda Jateng sebagai simbol keprihatinan. Andra juga menyerahkan surat untuk Kapolda Jateng, berisi tuntutan publik terkait penuntasan kasus pembunuhan tersebut.
Surat itu diterima Kepala Siaga 1 Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng, Kompol S. Manurung. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penyidik masih berupaya mencari bukti-bukti untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
"Yang pertama terkait demo ini kami ucapkan terima kasih, pada satu sisi ada perhatian pada pihak Polda Jateng untuk pengungkapan kasus pembunuhan tersebut. Polda Jateng, dan Polrestabes Semarang, berupaya untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, dan kasusnya memang sedang dalam proses penyelidikan," ujar Satake Bayu.
Baca Juga
Terkait adanya dugaan orang kuat di balik kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang tersebut, Satake Bayu belum bisa memastikan. "Kita belum bisa memastikan itu, tapi pada satu sisi kita mencoba mengungkap kasusnya, belum ada tersangka," jelasnya.
Sebelum ditemukan tewas terbunuh dan dimutilasi, korban sebenarnya hendak diperiksa Ditreskrimsus Polda Jateng, dalam kapasitas sebagai saksi kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pemkot Semarang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda