Front Pemuda Muslim Maluku Gelar Kongres Perdana, Ini yang Dibahas
Selasa, 22 Agustus 2023 - 20:42 WIB
JAKARTA - Kongres perdana Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) digelar pada Selasa-Kamis (22-24/8/2023) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Melalui kongres yang dihadiri banyak tokoh daerah dan nasional ini diharapkan akan lahir banyak hal positif tentang pendidikan hingga lapangan kerja.
"Kongres ini akan menghasilkan gagasan-gagasan orisinil pemuda Maluku tentang persatuan, pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan lapangan kerja," kata Ketua Umum DPP FPMM Umar Ohoitenan (Umar Key) dalam sambutannya, Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Umar berharap agar negara tidak melupakan peran anak-anak Maluku dalam pendirian bangsa. Ia berkeinginan ke depan ada dari orang Maluku yang setidaknya menjadi menteri. Sebab, terakhir kali ini terjadi menurutnya sudah lama sekali, lebih dari 50 tahun lalu.
Dengan menjadi menteri, sekurang-kurangnya apresiasi terhadap peran orang-orang Maluku atas berdirinya Republik Indonesia dan pembangunan bangsa setelahnya bisa dirasakan. Sehingga, mereka tak lagi merasa dipandang sebelah mata seperti selama ini yang dirasakan orang-orang Maluku.
"Saya membaca sejarah kebangsaan kita, anak Maluku yang dipercayakan sebagai menteri terakhir Dr. Johannes Leimenatahun 1962 sampai dengan 1964 pada zaman Presiden Ir. Soekarno sebagai menteri kesehatan. Cukup lama Maluku dilupakan, sejak Leimena kini 52 tahun sudah," tutur Umar.
Dia menyebut baha Jong Ambon, Pemuda Muslim Maluku juga menjadi aktor demokrasi. "Saya ingatkan, mungkin saja secara penduduk Maluku tidak sebanding dengan penduduk di Jawa, tapi masa depan bangsa ini ada di Indonesia timur," imbuhnya.
Pernyataan Umar ini pun disambut Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang hadir dalam kesempatan itu.
"Kongres ini akan menghasilkan gagasan-gagasan orisinil pemuda Maluku tentang persatuan, pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan lapangan kerja," kata Ketua Umum DPP FPMM Umar Ohoitenan (Umar Key) dalam sambutannya, Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, Umar berharap agar negara tidak melupakan peran anak-anak Maluku dalam pendirian bangsa. Ia berkeinginan ke depan ada dari orang Maluku yang setidaknya menjadi menteri. Sebab, terakhir kali ini terjadi menurutnya sudah lama sekali, lebih dari 50 tahun lalu.
Dengan menjadi menteri, sekurang-kurangnya apresiasi terhadap peran orang-orang Maluku atas berdirinya Republik Indonesia dan pembangunan bangsa setelahnya bisa dirasakan. Sehingga, mereka tak lagi merasa dipandang sebelah mata seperti selama ini yang dirasakan orang-orang Maluku.
"Saya membaca sejarah kebangsaan kita, anak Maluku yang dipercayakan sebagai menteri terakhir Dr. Johannes Leimenatahun 1962 sampai dengan 1964 pada zaman Presiden Ir. Soekarno sebagai menteri kesehatan. Cukup lama Maluku dilupakan, sejak Leimena kini 52 tahun sudah," tutur Umar.
Dia menyebut baha Jong Ambon, Pemuda Muslim Maluku juga menjadi aktor demokrasi. "Saya ingatkan, mungkin saja secara penduduk Maluku tidak sebanding dengan penduduk di Jawa, tapi masa depan bangsa ini ada di Indonesia timur," imbuhnya.
Pernyataan Umar ini pun disambut Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang hadir dalam kesempatan itu.
tulis komentar anda