Peringati Hari Mangrove Sedunia 2023, IMPACT Antisipasi Degradasi di Pesisir Paser
Kamis, 27 Juli 2023 - 14:03 WIB
"Impact merupakan program kerjasama pelestarian ekosistem mangrove antara Indika Energy dan anak usaha Indika Nature, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan PT Maroon Rekanan Nusa sebagai mitra pelaksana. Hingga saat ini kami telah menanam lebih dari 100.000 mangrove di seluruh Indonesia," kata Leonardus.
Direktur Pelaksana Program Impact Chintya Dian Astuti dalam paparannya menyatakan, saat ini tidak banyak orang yang menyadari manfaat dari mangrove. Apalagi kini populasi mangrove mengalami degradasi, terutama akibat dari pembalakan liar dan alih fungsi lahan.
Padahal, tanpa di sadari Mangrove menyediakan rumah yang sangat baik untuk keanekaragaman hayati pesisir, oleh karenanya deforestasi mangrove tak boleh diabaikan.
Chintya mengatakan IMPACT menyasar 5 P terkait dengan restorasi dan rehabilitasi mangrove dengan melibatkan masyarakat diantaranya People, Planer, Properiority, Partnerdhip dan Peace
“Melalui perayaan World Mangrove Day ini, IMPACT berharap meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya menjaga mangrove yang tersisa tetap sehat dan berkembang. Karena semua kehidupan di bumi saling terkait, memelihara hutan yang sehat dan laut yang sehat berarti satu langkah maju untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi manusia, hewan dan bumi," ungkap Chintya.
Chintya juga mengatakan kolaborasi dalam menanam mangrove di Kabupaten Paser, bekerja sama dengan private sector dan direncanakan sejak tahun 2022 dan diimplementasikan pada tahun 2023. Program ini rencananya paling tidak akan dilakukan hingga 3 tahun kedepan atau bahkan 5 tahun ke depan untuk rehabilitasi dan restorasi mangrove di Kabupaten Paser ini.
Banyaknya mangrove yang degradasi akibat infrastruktur yang berada di pesisir pantai dan perubahan pola arus serta pembukaan lahan untuk area tambak menjadi suatu keprihatinan dan alasan untuk bersama-sama membantu pemerintah dan masyarakat pesisir meningkatkan perekonomian yang lebih baik.
Implementasi dari adanya diskusi ini adalah terutama ditujukan juga ke corporate swasta agar ikut serta melakukan program yg sama, serta dukungan pemerintah terkait dan masyarakat.
Selain itu juga agar nantinya ada kesadaran dari seluruh masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan (mangrove) agar dapat hidup layak dan aman dari ancaman kerusakan lingkungan
Semangat World Mangrove Day 2023 juga diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran melakukan restorasi, rehabilitasi, perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove, sebagai komitmen dalam mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir, perikanan berkelanjutan, ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan penyerapan CO2 di atmosfir.
Direktur Pelaksana Program Impact Chintya Dian Astuti dalam paparannya menyatakan, saat ini tidak banyak orang yang menyadari manfaat dari mangrove. Apalagi kini populasi mangrove mengalami degradasi, terutama akibat dari pembalakan liar dan alih fungsi lahan.
Padahal, tanpa di sadari Mangrove menyediakan rumah yang sangat baik untuk keanekaragaman hayati pesisir, oleh karenanya deforestasi mangrove tak boleh diabaikan.
Chintya mengatakan IMPACT menyasar 5 P terkait dengan restorasi dan rehabilitasi mangrove dengan melibatkan masyarakat diantaranya People, Planer, Properiority, Partnerdhip dan Peace
“Melalui perayaan World Mangrove Day ini, IMPACT berharap meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya menjaga mangrove yang tersisa tetap sehat dan berkembang. Karena semua kehidupan di bumi saling terkait, memelihara hutan yang sehat dan laut yang sehat berarti satu langkah maju untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi manusia, hewan dan bumi," ungkap Chintya.
Chintya juga mengatakan kolaborasi dalam menanam mangrove di Kabupaten Paser, bekerja sama dengan private sector dan direncanakan sejak tahun 2022 dan diimplementasikan pada tahun 2023. Program ini rencananya paling tidak akan dilakukan hingga 3 tahun kedepan atau bahkan 5 tahun ke depan untuk rehabilitasi dan restorasi mangrove di Kabupaten Paser ini.
Banyaknya mangrove yang degradasi akibat infrastruktur yang berada di pesisir pantai dan perubahan pola arus serta pembukaan lahan untuk area tambak menjadi suatu keprihatinan dan alasan untuk bersama-sama membantu pemerintah dan masyarakat pesisir meningkatkan perekonomian yang lebih baik.
Implementasi dari adanya diskusi ini adalah terutama ditujukan juga ke corporate swasta agar ikut serta melakukan program yg sama, serta dukungan pemerintah terkait dan masyarakat.
Selain itu juga agar nantinya ada kesadaran dari seluruh masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan (mangrove) agar dapat hidup layak dan aman dari ancaman kerusakan lingkungan
Semangat World Mangrove Day 2023 juga diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran melakukan restorasi, rehabilitasi, perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove, sebagai komitmen dalam mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir, perikanan berkelanjutan, ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan penyerapan CO2 di atmosfir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda