Tangis Pecah di Buton Tengah, 15 Korban Kapal Tenggelam Dimakamkan dalam 1 Liang
Selasa, 25 Juli 2023 - 08:33 WIB
BUTON TENGAH - Tangis duka pecah di tempat pemakaman umum Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Sebanyak 15 jenazah korban tenggelamnya kapal pincara di Teluk Wasampela, dimakamkan dalam satu liang.
Pemakaman secara massal korban kapal tenggelam tersebut, diawali dengan salat jenazah di masjid. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis pilus, saat menyaksikan seluruh jenazah dijajar di dalam masjid dan disalatkan.
Usai pelaksanaan salat jenazah, satu-persatu jenazah korban dibawa ke tempat pemakaman umum diiringi oleh ratusan pelayat. Suasana di tempat pemakaman umum tak jauh berbeda, tangis keluarga masih terus mengiringi saat satu-persatu jenazah dimasukkan dalam satu liang lahat.
Lantunan doa terus mengiringi prosesi pemakaman para korban kapal tenggelam tersebut. Liang lahat yang digali memanjang, penuh berisi jenazah yang disemayamkan secara sejajar.
Camat Mawasangka Timur, Fitri Aisyah Syam mengatakan, kapal pincara yang tenggelam tersebut ditumpangi oleh sebanyak 48 orang. "Harusnya, kapal tersebut maksimal diisi oleh 20 orang saja," ungkapnya.
Diduga kelebihan muatan inilah yang mengakibatkan kapal tenggelam pada Senin (24/7/2023). Para korban kapal tenggelam tersebut, baru saja menonton konser HUT ke-9 Kabupaten Buton Tengah, dan hendak pulang ke rumahnya dengan menyeberangi Teluk Wasampela.
Pemilik kapal pincara yang tenggelam, telah dibawa polisi untuk dimintai keterangan terkait tragedi tenggelamnya kapal tersebut, hingga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia. Para pemilik kapal pincara, juga diimbau untuk lebih waspada dan memperhatikan keselamatan penumpang dengan tidak mengangkut muatan secara berlebihan.
Pemakaman secara massal korban kapal tenggelam tersebut, diawali dengan salat jenazah di masjid. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis pilus, saat menyaksikan seluruh jenazah dijajar di dalam masjid dan disalatkan.
Usai pelaksanaan salat jenazah, satu-persatu jenazah korban dibawa ke tempat pemakaman umum diiringi oleh ratusan pelayat. Suasana di tempat pemakaman umum tak jauh berbeda, tangis keluarga masih terus mengiringi saat satu-persatu jenazah dimasukkan dalam satu liang lahat.
Lantunan doa terus mengiringi prosesi pemakaman para korban kapal tenggelam tersebut. Liang lahat yang digali memanjang, penuh berisi jenazah yang disemayamkan secara sejajar.
Camat Mawasangka Timur, Fitri Aisyah Syam mengatakan, kapal pincara yang tenggelam tersebut ditumpangi oleh sebanyak 48 orang. "Harusnya, kapal tersebut maksimal diisi oleh 20 orang saja," ungkapnya.
Baca Juga
Diduga kelebihan muatan inilah yang mengakibatkan kapal tenggelam pada Senin (24/7/2023). Para korban kapal tenggelam tersebut, baru saja menonton konser HUT ke-9 Kabupaten Buton Tengah, dan hendak pulang ke rumahnya dengan menyeberangi Teluk Wasampela.
Pemilik kapal pincara yang tenggelam, telah dibawa polisi untuk dimintai keterangan terkait tragedi tenggelamnya kapal tersebut, hingga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia. Para pemilik kapal pincara, juga diimbau untuk lebih waspada dan memperhatikan keselamatan penumpang dengan tidak mengangkut muatan secara berlebihan.
(eyt)
tulis komentar anda