Polrestabes Makassar Terus Berupaya Tekan Aksi Tawuran
Senin, 27 Juli 2020 - 23:34 WIB
MAKASSAR - Jajaran Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar , terus berupaya mengantisipasi aksi tawuran yang kerap terjadi beberapa hari terakhir.
Salah satu langkah yang akan ditempuh yakni, menertibkan toko minuman keras, karena dianggap salah satu pemicu maraknya aksi perang kelompok tersebut.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono menyebutkan, kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh efek dari minuman keras atau miras yang diduga dikonsumsi warga sekitar lokasi tawuran.
"Olehnya itu kita akan melakukan razia di beberapa toko yang kita duga menjual miras itu. Kami akan patroli terus setiap malam untuk mengantisipasi itu," ungkap Yudhiawan ditemui di Mapolrestabes Makassar , Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Ujung Pandang, Senin (27/7/2020).
Yudhiawan mengemukakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan untuk sama-sama mencari solusi persoalan tawuran tersebut. Mengingat 15 Kecamatan di Kota Makassar dibagi wilayah hukum untuk dua Polres ini.
"Kita lakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, dengan kerja bakti di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya perang kelompok. Nanti malam saya ada pertemuan dengan Kapolres Pelabuhan dan camat-camat. Kemungkinan ada pak Walikota supaya kita bisa meminimalisir kejadian-kejadin perkelahian kelompok," tuturnya.
Mantan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel ini juga mengatakan selain miras, potensi perang kelompok juga biasa diakibatkan aksi balap liar, yang kadang memancing emosi masyarakat yang terganggu aktivitas kebut-kebutan itu.
Selain mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, aksi ugal-ugalan dibeberapa jalan di Kota Makassar itu, sangat membahayakan para pelakunya. Terlebih di tengah situasi pandemi saat ini.
Disebutkan Yudhiawan beberapa daerah Kecamatan Mamajang, Bontoala dan Manggala sering kali balapan liar jadi pemicu konflik. Apalagi umumnya orang yang terlibat baik pembalap ataupun penonton kerap melupakan protokol kesehatan.
"Apalagi tidak pakei masker, itu sangat cepat tertular. Pokokya kalau ada perkelahian kelompok yang saya tindak adalah pemicunya. Soal balap liar itu juga sementara kita minimalisir se kecil mungkin, itu kita atensi kita taruh personil patroli di wilayah Mamajang, Manggala dan Bontoala itu," paparnya.
Salah satu langkah yang akan ditempuh yakni, menertibkan toko minuman keras, karena dianggap salah satu pemicu maraknya aksi perang kelompok tersebut.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono menyebutkan, kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh efek dari minuman keras atau miras yang diduga dikonsumsi warga sekitar lokasi tawuran.
"Olehnya itu kita akan melakukan razia di beberapa toko yang kita duga menjual miras itu. Kami akan patroli terus setiap malam untuk mengantisipasi itu," ungkap Yudhiawan ditemui di Mapolrestabes Makassar , Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Ujung Pandang, Senin (27/7/2020).
Yudhiawan mengemukakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan untuk sama-sama mencari solusi persoalan tawuran tersebut. Mengingat 15 Kecamatan di Kota Makassar dibagi wilayah hukum untuk dua Polres ini.
"Kita lakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, dengan kerja bakti di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya perang kelompok. Nanti malam saya ada pertemuan dengan Kapolres Pelabuhan dan camat-camat. Kemungkinan ada pak Walikota supaya kita bisa meminimalisir kejadian-kejadin perkelahian kelompok," tuturnya.
Mantan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel ini juga mengatakan selain miras, potensi perang kelompok juga biasa diakibatkan aksi balap liar, yang kadang memancing emosi masyarakat yang terganggu aktivitas kebut-kebutan itu.
Selain mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, aksi ugal-ugalan dibeberapa jalan di Kota Makassar itu, sangat membahayakan para pelakunya. Terlebih di tengah situasi pandemi saat ini.
Disebutkan Yudhiawan beberapa daerah Kecamatan Mamajang, Bontoala dan Manggala sering kali balapan liar jadi pemicu konflik. Apalagi umumnya orang yang terlibat baik pembalap ataupun penonton kerap melupakan protokol kesehatan.
"Apalagi tidak pakei masker, itu sangat cepat tertular. Pokokya kalau ada perkelahian kelompok yang saya tindak adalah pemicunya. Soal balap liar itu juga sementara kita minimalisir se kecil mungkin, itu kita atensi kita taruh personil patroli di wilayah Mamajang, Manggala dan Bontoala itu," paparnya.
(agn)
tulis komentar anda