Sejarah dan Asal Usul Nama Indramayu, Daerah Lumbung Padi Nasional dan Kilang Minyak Terbesar
Sabtu, 24 Juni 2023 - 18:32 WIB
JAKARTA - Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat . Daerah ini dikenal sebagai Lumbung Padi Nasional dan tempat berdirinya kilang minyak terbesar di Asia Tenggara.
Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki asal usul yang melatarbelakanginya, termasuk Indramayu. Sebelum menjadi wilayah yang terkenal, ternyata Indramayu sendiri telah mengalami sejarah yang panjang.
Dalam kisahnya, Raden Wiralodra sendiri berkeinginan untuk membangun suatu negara yang kelak akan diwariskan kepada anak cucunya. Wilayah tersebut harus subur, makmur dan sejahtera rakyatnya.
Raden Wiralodra pun mulai menjalankan misinya itu dengan cara bertapa di perbukitan Melayu di Gunung Sumbing selama tiga tahun. Pertapaan tersebut bertujuan untuk meminta petunjuk daerah mana yang bisa dibuka negara baru.
Di akhir pertapaannya itu, Raden Wiralodra kemudian mendapatkan wangsit untuk pergi merantau ke arah matahari terbenam dan mencari lembah Sungai Cimanuk. Kemudian ia pun berangkat dengan ditemani Ki Tinggil untuk mencari daerah tujuannya itu.
Saat melakukan perjalanan, Raden Wiralodra dan Ki Tinggil pun melewati Sungai Cimanuk hingga berhenti di Sungai Citarum. Mengetahui hal tersebut, mereka pun berbalik ke arah timur hingga sampai di tempat tujuannya.
Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki asal usul yang melatarbelakanginya, termasuk Indramayu. Sebelum menjadi wilayah yang terkenal, ternyata Indramayu sendiri telah mengalami sejarah yang panjang.
Sejarah dan Asal Usul Nama Indramayu
Dikutip dari laman resmi pemerintahannya, Kabupaten Indramayu mulanya disebut dengan nama “Darma Ayu” yang didirikan oleh Raden Arya Wiralodra. Adapun mengenai asal usul nama wilayah tersebut diambil lantaran nama wanita pujaan hatinya bernama “Endang Darma Ayu”.Dalam kisahnya, Raden Wiralodra sendiri berkeinginan untuk membangun suatu negara yang kelak akan diwariskan kepada anak cucunya. Wilayah tersebut harus subur, makmur dan sejahtera rakyatnya.
Raden Wiralodra pun mulai menjalankan misinya itu dengan cara bertapa di perbukitan Melayu di Gunung Sumbing selama tiga tahun. Pertapaan tersebut bertujuan untuk meminta petunjuk daerah mana yang bisa dibuka negara baru.
Di akhir pertapaannya itu, Raden Wiralodra kemudian mendapatkan wangsit untuk pergi merantau ke arah matahari terbenam dan mencari lembah Sungai Cimanuk. Kemudian ia pun berangkat dengan ditemani Ki Tinggil untuk mencari daerah tujuannya itu.
Saat melakukan perjalanan, Raden Wiralodra dan Ki Tinggil pun melewati Sungai Cimanuk hingga berhenti di Sungai Citarum. Mengetahui hal tersebut, mereka pun berbalik ke arah timur hingga sampai di tempat tujuannya.
tulis komentar anda