Terjadi Lagi, Ratusan Warga Ambil Paksa Jenazah di RSUD Kota Pasuruan
Minggu, 26 Juli 2020 - 03:33 WIB
PASURUAN - Peristiwa warga mengambil paksa jenazah pasien yang diduga terpapar virus Corona (COVID-19) kembali terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020).
Peristiwa itu pun viral di media sosial. Video pengambilan paksa oleh ratusan warga di RSUD Dokter R Soedarsono, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jalan Wahidin, Jawa Timur, itu diunggah warga di medsos. (BACA JUGA: Ratusan Warga Pasuruan Nekat Rebut dan Buka Paksa Peti Jenazah COVID-19 )
Mirisnya, warga yang mengambil paksa jenazah tersebut, menggunakan mobil bak terbuka tanpa protokol kesehatan sama sekali. Hampir semua warga yang terekam dalam video itu tak mengenakan masker. (BACA JUGA: Serapan Anggaran COVID-19 Minim, 1.383 Warga Surabaya Gagal Diselamatkan )
Sebelumnya, pasien meninggal yang diambil paksa tersebut masuk ke rumah dengan keluhan sesak napas dan batuk. Saat diperiksa, hasilnya pasien itu terindeksi mengidap penyakit paru. (BISA DIKLIK: Keluarga Pasien Ini Menolak Jenazah PDP Corona Dimasukkan Peti )
Setelah dilakukan rapid, hasilnya reaktif virus Corona. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun tim Satgas COVID-19 Kota Pasuruan. Satgas COVID-19 Kota Pasuruan belum bisa diwawancarai terkait insiden tersebut.
Informasi yang diperoleh, ratusan warga yang menjemput paksa jenazah tersebut berasal dari Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
Peristiwa ini bermula saat warga mendatangi ruang instalasi gawat darurat (IGD). Mereka mendapati MA (44) warga Desa Kedawang telah meninggal.
Mereka lalu membawa keluar jenazah MA dari rumah sakit. Kemudian, diangkut menggunakan mobil pikap untuk dibawah pulang ke rumah duka.
Pelaksana tugas (plt) Direktur RSUD dr R Soedarsono Pasuruan Tina Soelistiani mengatakan, pasien MA masuk ke rumah sakit sekitar pukul 08.00 WIB dengan keluhan sesak napas dan batuk.
"Saat diperiksa dan difoto, hasilnya terindikasi mengidap penyakit paru-paru. Kemudian tim media melakukan rapid test terhadap pasien MA dan hasilnya reaktif," kata Tina saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler.
Selain itu, ujar Tina, tim medis juga sudah mengambil swab pasien dan sudah dikirim ke RSSA. Namun hasilnya belum keluar. "Saat peristiwa terjadi (pengambilan jenazah secara paksa), petugas keamanan dari TNI-Polri berada di lokasi. Namun karena banyaknya massa, petugas tidak bisa menghentikan aksi warga," ujar Tina.
Peristiwa itu pun viral di media sosial. Video pengambilan paksa oleh ratusan warga di RSUD Dokter R Soedarsono, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jalan Wahidin, Jawa Timur, itu diunggah warga di medsos. (BACA JUGA: Ratusan Warga Pasuruan Nekat Rebut dan Buka Paksa Peti Jenazah COVID-19 )
Mirisnya, warga yang mengambil paksa jenazah tersebut, menggunakan mobil bak terbuka tanpa protokol kesehatan sama sekali. Hampir semua warga yang terekam dalam video itu tak mengenakan masker. (BACA JUGA: Serapan Anggaran COVID-19 Minim, 1.383 Warga Surabaya Gagal Diselamatkan )
Sebelumnya, pasien meninggal yang diambil paksa tersebut masuk ke rumah dengan keluhan sesak napas dan batuk. Saat diperiksa, hasilnya pasien itu terindeksi mengidap penyakit paru. (BISA DIKLIK: Keluarga Pasien Ini Menolak Jenazah PDP Corona Dimasukkan Peti )
Setelah dilakukan rapid, hasilnya reaktif virus Corona. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun tim Satgas COVID-19 Kota Pasuruan. Satgas COVID-19 Kota Pasuruan belum bisa diwawancarai terkait insiden tersebut.
Informasi yang diperoleh, ratusan warga yang menjemput paksa jenazah tersebut berasal dari Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
Peristiwa ini bermula saat warga mendatangi ruang instalasi gawat darurat (IGD). Mereka mendapati MA (44) warga Desa Kedawang telah meninggal.
Mereka lalu membawa keluar jenazah MA dari rumah sakit. Kemudian, diangkut menggunakan mobil pikap untuk dibawah pulang ke rumah duka.
Pelaksana tugas (plt) Direktur RSUD dr R Soedarsono Pasuruan Tina Soelistiani mengatakan, pasien MA masuk ke rumah sakit sekitar pukul 08.00 WIB dengan keluhan sesak napas dan batuk.
"Saat diperiksa dan difoto, hasilnya terindikasi mengidap penyakit paru-paru. Kemudian tim media melakukan rapid test terhadap pasien MA dan hasilnya reaktif," kata Tina saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler.
Selain itu, ujar Tina, tim medis juga sudah mengambil swab pasien dan sudah dikirim ke RSSA. Namun hasilnya belum keluar. "Saat peristiwa terjadi (pengambilan jenazah secara paksa), petugas keamanan dari TNI-Polri berada di lokasi. Namun karena banyaknya massa, petugas tidak bisa menghentikan aksi warga," ujar Tina.
(awd)
tulis komentar anda