Unjuk Rasa Tuntut Penutupan Tambang Emas Bombana Ricuh

Kamis, 23 Juli 2020 - 15:29 WIB
Unjuk rasa warga menuntut penutupan tambang emas Bombana ricuh. Foto/iNewsTV/Febriyono Tamenk
KENDARI - Aksi unjuk rasa tolak penambangan emas PT Panca Logam Makmur Bombana di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulawesi Tenggara (Sultra), berlangsung ricuh.

Kericuhan berlanjut hingga di kantor Gubernur dan Polda Sultra , Kamis (23/7/2020). Lantaran tidak ditemui oleh kepala dinas, massa pengunjuk rasa kemudian melanjutkan aksi demo ke kantor Gubernur dan Polda Sultra. (Baca juga: Gubernur Sultra Akhirnya Setuju Kedatangan 500 TKA China )

Kericuhan kembali terjadi saat salah seorang pengunjuk rasa yang nekat menerobos masuk ke dalam kantor Polda Sultra dengan membuka baju dihalau petugas yang berjaga. Massa kecewa dengan sikap Kapolda Sultra yang tidak mau menemui mereka.(Baca juga: Geledah Rumah Terduga Bandar Narkoba di Kendari, Polisi Amankan Pistol Rakitan )

Tidak puas dengan aksi di depan mako Polda Sultra, massa pengunjuk rasa kemudian lanjut ke kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Kericuhan kembali pecah saat masa ingin bertemu dengan Gubernur Alimazi mendapat penghalangan oleh petugas Satpol PP di depan pintu gerbang masuk. Akibatnya aksi saling dorong tidak dapat terhindarkan.

Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga Kabupaten Bombana, mereka meminta agar penambangan emas yang dilakukan oleh PT Panca Logam Makmur segera dihentikan karena dianggap merusak lingkungan dan tidak mengantongi izin resmi.



“Jika penambangan emas masih tetap dilakukan oleh PT Panca Logam Mandiri maka massa akan kembali turun berunjuk rasa dengan membawa jumlah massa yang lebih banyak lagi,” kata seorang pendemo Mutazam dengan nada mengancam.
(nth)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More