Kantor KONI Sumsel Gelap Gulita usai Listrik Diputus PLN karena Tunggak 3 Bulan
Jum'at, 19 Mei 2023 - 15:03 WIB
PALEMBANG - Sudah sekitar tiga minggu kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) gelap gulita lantaran listrik di gedung tersebut dicabut pihak PLN. Pencabutan listrik di kantor KONI Sumsel tersebut terjadi lantaran sudah tiga bulan terakhir tagihan listrik belum dibayarkan alias menunggak.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengaku terkejut karena dirinya baru mengetahuinya. Dan dalam waktu dekat, dirinya akan segera memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumsel. "Saya panggil dulu Kadispora Sumsel, karena saya baru dengar ini," ujar Deru, Jumat (19/5/2023). Baca juga: Kemenpora dan KONI DKI Apresiasi Liga Golf Jakarta 2022
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans mengatakan, kondisi dicabutnya aliran listrik di kantor KONI Sumsel oleh pihak PLN sudah terjadi sejak tiga minggu lalu, sehingga memaksa jajaran bekerja dari rumah. Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Bendahara KONI dengan Tangan dan Leher Terjerat di Bogor
"Tagihan rekening listrik selama tiga bulan sekitar Rp33 juta. Kita masih work from home (WFH) akibat listrik nunggak. Kita pengurus sudah menutupi untuk bulan Januari, Februari bisa menalanginya, tapi selanjutnya tidak bisa lagi," jelasnya.
Mendengar hal tersebut, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengaku terkejut karena dirinya baru mengetahuinya. Dan dalam waktu dekat, dirinya akan segera memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumsel. "Saya panggil dulu Kadispora Sumsel, karena saya baru dengar ini," ujar Deru, Jumat (19/5/2023). Baca juga: Kemenpora dan KONI DKI Apresiasi Liga Golf Jakarta 2022
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans mengatakan, kondisi dicabutnya aliran listrik di kantor KONI Sumsel oleh pihak PLN sudah terjadi sejak tiga minggu lalu, sehingga memaksa jajaran bekerja dari rumah. Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Bendahara KONI dengan Tangan dan Leher Terjerat di Bogor
"Tagihan rekening listrik selama tiga bulan sekitar Rp33 juta. Kita masih work from home (WFH) akibat listrik nunggak. Kita pengurus sudah menutupi untuk bulan Januari, Februari bisa menalanginya, tapi selanjutnya tidak bisa lagi," jelasnya.
(don)
tulis komentar anda