Perjuangan Dokter Spesialis Kandungan Satu-satunya di Fakfak, Ditolak Warga hingga Naik Perahu Bawa Genset

Selasa, 16 Mei 2023 - 13:42 WIB
Kondisi itu diperparah dengan penolakan penduduk terhadap dokter maupun tenaga medis. Sebab, kebiasaan penduduk yang lebih tertarik ke dukun daripada tempat pelayanan kesehatan.

Tak mengherankan, lantaran jarak tempuh dari kampung ke kota menghabiskan waktu berjam-jam. Banyak pula penduduk yang belum memiliki kartu BPJS.

“Jangankan BPJS, akta kelahiran, kartu keluarga dan berkas administratif lainnya. Mereka cenderung belum memiliki,” jelasnya.

Dokter asal Bogor ini memaparkan RSUD Fakfak bertipe C dengan alat kesehatan sesuai standar akreditasi dan memiliki empat dokter dasar. Antara lain dokter bedah, penyakit dalam, kandungan, dan anak.

Bagi Amira, meski fasilitas belum sempurna tapi terbilang cukup lengkap. Kondisi itu perlahan berubah dengan kehadiran Gerakan Jemput Bola yang Amira inisiasi bersama timnya untuk melayani pasien hingga pedalaman yang tidak terjangkau puskesmas.

Pihaknya selama 4-6 jam melewati perjalanan laut menggunakan perahu yang bermuatan lima orang. Berhadapan dengan angin kencang, ombak, hujan deras sembari membawa BBM untuk genset agar bisa menghidupkan alat USG karena tidak ada listrik.

Ia mengatakan persalinan itu melibatkan dua nyawa, sehingga kami datang untuk merangkul mama biang (dukun), ibu kader, dan ibu hamil sebagai keluarga. Sebelum ke pasien, kami menjalin kedekatan emosional dengan mama biangnya. Dengan memberikan forceps, underpad, dan alat persalinan steril lainnya.

“Walaupun kita tidak menganjurkan mereka lahir di rumah. Tetapi setidaknya dalam kondisi emergency mama biang bisa menangani. Selain itu, dalam tim saya ada orang dinkes yang siap bergerak untuk membantu administrasi termasuk BPJS, jadi sambil menyelam minum air,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, pelayanan door to door dan heart to heart membuahkan hasil. Tak ayal, 60 persen Angka Kematian Ibu dan Anak (AKI) teratasi, mama biang-pun teredukasi. Lalu sebagai rasa syukur, pasien yang melahirkan-pun banyak yang memberi nama anaknya Amira.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content