Halalbihalal di Ponpes An Nuriyah, Ganjar Disambut Ratusan Nyai dan Ning
Sabtu, 06 Mei 2023 - 18:53 WIB
SURABAYA - Ratusan nyai dan ning se-Jatim menyambut meriah kedatangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Ponpes An Nuriyah, Wonocolo Utara, Surabaya, Sabtu (8/5/2023). Kunjungan Ganjar ini dalam rangka halalbihalal dan silaturahmi
Capres 2024 tersebut datang dengan mengenakan setelan kemeja khas putih beserta kopiah hitam. Ganjar didampingi istrinya Siti Atiqoh Supriyanti yang mengenakan pakaian muslimah merah. “Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul di tempat ini,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Kedatangan Ganjar disambut meriah dengan iringan payung, hadroh arroghibin, hingga tarian ruddat dari para santri. Lantunan selawat mahalul qiyam juga menemani langkah Ganjar dari gang sempit menuju pintu masuk ponpes.
Sesampainya di ponpes, Ganjar kembali disambut lantunan salawat dan iring-iringan hadroh. Kali ini, salawat dilantunkan ratusan nyai dan ning yang hadir dengan antusias.
“Shallallahu ‘ala Muhammad, shallallahu ‘alayhi wasallam. Ya habib salam ‘alayka, shalawatullah ‘alayka. Ya nabi salam ‘alaika, Ya Rosul salam ‘alaika,” lantun nyai dan ning.
Di ruangan halalbihalal, Ganjar mendapat sorban putih dan sarung dari Pimpinan Ponpes An Nuriyah, Nyai Ainur Rohmah. Sorban tersebut dibeli Nyai Ainur di Tanah Suci Makkah saat menunaikan ibadah umrah Januari 2023 silam.
Ganjar pun menyalami satu per satu pimpinan ponpes yang ada di hadapan para nyai dan ning. Kemudian Ganjar dan istri duduk sederet bersama Nyai Ainur dan kiai sepuh yang hadir. Baca Juga: Halalbihalal; Sejarah dan Filosofinya
Sejumlah nyai sepuh hadir dalam acara tersebut. Mereka di antaranya Nyai H Ainur Rohmah, Nyai H Elok Zulaikhoh, Nyai H Khomsatun, Nyai H Wafiqoh Jamilah, Nyai H Ainun Jamilah, Nyai H Ainun Fadillah Fahmi, Nyai H Santi Hadzik, dan Nyai H Hisyam Syafaat.
Kemudian ada juga kiai sepuh yang hadir. Mereka antara lain KH Mas Sulaiman, KH Sosiuddin, KH Agus Diar, KH Moh Qodhi Syafi’i Al Habsy, KH Abdul Aziz, Habib Abdurrahman, KH Sholahuddin Azmi, KH Mas Nasrohuddin, KH Badul PP Sunan Giri, KH Kemas, KH Abdullah Qosim, KH Masduqi, KH Khamim Khodori, hingga Habib Hasan.
Nyai merupakan sebutan untuk istri kiai pengasuh pondok pesantren. Sementara ning adalah sebutan bagi anak dari kiai pengasuh pondok pesantren.
Capres 2024 tersebut datang dengan mengenakan setelan kemeja khas putih beserta kopiah hitam. Ganjar didampingi istrinya Siti Atiqoh Supriyanti yang mengenakan pakaian muslimah merah. “Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul di tempat ini,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Kedatangan Ganjar disambut meriah dengan iringan payung, hadroh arroghibin, hingga tarian ruddat dari para santri. Lantunan selawat mahalul qiyam juga menemani langkah Ganjar dari gang sempit menuju pintu masuk ponpes.
Sesampainya di ponpes, Ganjar kembali disambut lantunan salawat dan iring-iringan hadroh. Kali ini, salawat dilantunkan ratusan nyai dan ning yang hadir dengan antusias.
“Shallallahu ‘ala Muhammad, shallallahu ‘alayhi wasallam. Ya habib salam ‘alayka, shalawatullah ‘alayka. Ya nabi salam ‘alaika, Ya Rosul salam ‘alaika,” lantun nyai dan ning.
Di ruangan halalbihalal, Ganjar mendapat sorban putih dan sarung dari Pimpinan Ponpes An Nuriyah, Nyai Ainur Rohmah. Sorban tersebut dibeli Nyai Ainur di Tanah Suci Makkah saat menunaikan ibadah umrah Januari 2023 silam.
Ganjar pun menyalami satu per satu pimpinan ponpes yang ada di hadapan para nyai dan ning. Kemudian Ganjar dan istri duduk sederet bersama Nyai Ainur dan kiai sepuh yang hadir. Baca Juga: Halalbihalal; Sejarah dan Filosofinya
Sejumlah nyai sepuh hadir dalam acara tersebut. Mereka di antaranya Nyai H Ainur Rohmah, Nyai H Elok Zulaikhoh, Nyai H Khomsatun, Nyai H Wafiqoh Jamilah, Nyai H Ainun Jamilah, Nyai H Ainun Fadillah Fahmi, Nyai H Santi Hadzik, dan Nyai H Hisyam Syafaat.
Kemudian ada juga kiai sepuh yang hadir. Mereka antara lain KH Mas Sulaiman, KH Sosiuddin, KH Agus Diar, KH Moh Qodhi Syafi’i Al Habsy, KH Abdul Aziz, Habib Abdurrahman, KH Sholahuddin Azmi, KH Mas Nasrohuddin, KH Badul PP Sunan Giri, KH Kemas, KH Abdullah Qosim, KH Masduqi, KH Khamim Khodori, hingga Habib Hasan.
Nyai merupakan sebutan untuk istri kiai pengasuh pondok pesantren. Sementara ning adalah sebutan bagi anak dari kiai pengasuh pondok pesantren.
(poe)
tulis komentar anda