Hadi Tjahjanto Dinilai Cukup Rasional Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Rabu, 26 April 2023 - 17:31 WIB
SEMARANG - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, peluang Menteri ATR/BPN bisa Hadi Tjahjanto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di pilpres cukup rasional. Menurutnya, Hadi masih memiliki jabatan publik untuk bisa meningkatkan popularitasnya.
"Peluang Hadi Tjahjanto cukup rasional disandingkan dengan Ganjar di Pilpres 2024, terlebih ia saat ini masih miliki panggung birokrasi yang memungkinkan dirinya memupuk popularitas di publik," kata Dedi, Rabu (26/4/2023).
Dedi menilai, sosok Hadi adalah peluang bagi PDIP untuk mengurangi dominasi Prabowo Subianto yang dianggap publik mewakili militer. Sehingga, pilihan masyarakat menjadi beragam.
Jika Hadi bisa masuk dalam bursa Cawapres Ganjar, tentu ini baik karena pilihan publik beragam, bagi PDIP sendiri ini peluang untuk mengurangi dominasi Prabowo yang dianggap publik mewakili militer.
Meski demikian, Hadi perlu dekat dengan PDIP untuk dipertimbangkan menjadi cawapres Ganjar. Menurutnya, kedekatan Hadi dengan Jokowi saja tidaklah cukup.
"Tetapi itu bergantung dari upayanya dekat dengan partai, utamanya PDIP, meskipun ia merasa dekat dengan Jokowi, tetapi PDIP jelas didominasi Megawati bukan Jokowi," terangnya.
"Peluang Hadi Tjahjanto cukup rasional disandingkan dengan Ganjar di Pilpres 2024, terlebih ia saat ini masih miliki panggung birokrasi yang memungkinkan dirinya memupuk popularitas di publik," kata Dedi, Rabu (26/4/2023).
Dedi menilai, sosok Hadi adalah peluang bagi PDIP untuk mengurangi dominasi Prabowo Subianto yang dianggap publik mewakili militer. Sehingga, pilihan masyarakat menjadi beragam.
Jika Hadi bisa masuk dalam bursa Cawapres Ganjar, tentu ini baik karena pilihan publik beragam, bagi PDIP sendiri ini peluang untuk mengurangi dominasi Prabowo yang dianggap publik mewakili militer.
Meski demikian, Hadi perlu dekat dengan PDIP untuk dipertimbangkan menjadi cawapres Ganjar. Menurutnya, kedekatan Hadi dengan Jokowi saja tidaklah cukup.
"Tetapi itu bergantung dari upayanya dekat dengan partai, utamanya PDIP, meskipun ia merasa dekat dengan Jokowi, tetapi PDIP jelas didominasi Megawati bukan Jokowi," terangnya.
(nag)
tulis komentar anda