Nyelong Inga Simon Dipercaya Pimpin Intan Borneo sebagai Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional

Jum'at, 14 April 2023 - 15:41 WIB
Dijelaskan bahwa, wadah ini sejalan dengan filosofi Rumah Betang, sebuah rumah besar yang menyatukan kekuatan bersama keluarga Dayak untuk bahu membahu membangun kehidupan bersama, maju bersama dan bersama untuk sejahtera.

Ke depannya LPDN diharapkan menjadi Rumah Betang yang mampu menyatukan seluruh potensi serta kekuatan perempuan Dayak yang menjunjung tinggi semangat bergotong royong dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat dayak secara umum dan perempuan dayak secara khusus dan tentunya Indonesia yang diasarkan pada kearifan lokal.

Filosofi Rumah Betang hendaknya menjadi modal sosial dan kultural yang telah ditanamkan oleh moyang kita dalam menciptakan kehidupan Masyarakat Adat Dayak yang harmonis, sejahtera, tanpa konflik, tanpa kekerasan, dan tanpa tekanan.

Filosofi Rumah Betang

Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), Nyelong Inga Simon juga menuturkan tentang pentingnya memahami makna dari filosofi Rumah Betang.

Pertama, Rumah Betang menjadi kekuatan pemersatu yang menjamin Masyarakat Adat Dayak selalu hidup rukun dalam ikatan Keluarga Besar dengan saling tolong menolong dan tak bisa diceraiberaikan oleh kekuatan apapun selain Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Rumah Betang inilah tumbuh solidaritas, rasa senasib dan sepenanggungan, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Kedua, Rumah Betang adalah jangkar adat istiadat kehidupan orang Dayak. Sejauh-jauh orang Dayak pergi mencari bekal kehidupan, dia akan kembali ke Rumah Betang.

Itu menandakan, semaju dan setinggi apa pun pendidikan dan kehidupan orang Dayak, dia tetapi berpijak dan mendasarkan seluruh hidup dan pola perilakunya pada adat istiadat Dayak. Adat menjadi pedoman hidup, menjadi penuntun kehidupan dan perilaku laku orang Dayak.

Perpaduan antara Adat istiadat dan kemajuan zaman membuat orang Dayak kokoh dalam sikap dan perilaku tanpa hanyut diterjang zaman. Harga diri orang Dayak menggambarkan kekuatan yang diikat oleh leluhurnya: “jika harga diri itu sudah ternodai maka sudah tidak Dayak lagi.”
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content