Hasil Swab Ke-3 Gugurkan Tudingan Miring RRI Surabaya Tak Aman
Sabtu, 18 Juli 2020 - 12:01 WIB
(Baca juga: Kesembuhan di Jatim Lewati Kasus Positif, Khofifah: Jangan Lengah )
"Alhamdulillah kami mengucap syukur pada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ke tiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterimakasih pada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif," ungkap Sumarlina, Sabtu (18/7/2020).
Dua hasil negatif yakni swab kedua dan ketiga ini, sekaligus mengkonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif."Hasil swab ke tiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif COVID 19, seperti hasil swab ke dua," tegas Sumarlina.
Selain itu, Kepala RRI Surabaya juga berharap, hasil swab ke tiga sekaligus menepis berita-berita mengagetkan sebelumnya, yang menyebut 54 pegawai RRI Surabaya positif COVID 19. Karena dampak pemberitaan pada pegawai RRI sangatlah besar.
Dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empaty dan suport. Sebab stigma yang muncul ditengah masyarakat terkait COVID-19 masih tinggi. Ia menceritakan, bagaimana imbas pemberitaan tentang COVID-19 banyak orang terdampak.
"Karyawan saya itu hasil Swab satu dan kedua negatif, tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif COVID-19, ia sampai diusir dari kos-kosoannya. Belum kecurigaan tetanga-tetangga. Jadi media harus mencerahkan juga jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar," terangnya.
Bagi RRI, kata Sumarlina, swab langkah baik. Hal itu sebagai bentuk transparansi. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan secepatnya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dengan meminta tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.
"Dengan demikian kita bisa sama-sama saling jaga, karena ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi," terang Sumarlina.
RRI Surabaya tetap akan menutup kantornya selama dua minggu kedepan sesuai protokol kesehatan. Penutupan itu kata Kepala RRI Surabaya, untuk menguatkan hasil negatif swab terakhir bahwa pegawai RRI Surabaya sudah bebas COVID 19.
Ia berharap, hasil swab ke tiga ini juga bisa menjadi konfirmasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahwa pegawai RRI Surabaya yang tetap melaksanakan operasional selama masa pandemi ini, negatif dari virus COVID-19.
"Alhamdulillah kami mengucap syukur pada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ke tiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterimakasih pada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif," ungkap Sumarlina, Sabtu (18/7/2020).
Dua hasil negatif yakni swab kedua dan ketiga ini, sekaligus mengkonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif."Hasil swab ke tiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif COVID 19, seperti hasil swab ke dua," tegas Sumarlina.
Selain itu, Kepala RRI Surabaya juga berharap, hasil swab ke tiga sekaligus menepis berita-berita mengagetkan sebelumnya, yang menyebut 54 pegawai RRI Surabaya positif COVID 19. Karena dampak pemberitaan pada pegawai RRI sangatlah besar.
Dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empaty dan suport. Sebab stigma yang muncul ditengah masyarakat terkait COVID-19 masih tinggi. Ia menceritakan, bagaimana imbas pemberitaan tentang COVID-19 banyak orang terdampak.
"Karyawan saya itu hasil Swab satu dan kedua negatif, tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif COVID-19, ia sampai diusir dari kos-kosoannya. Belum kecurigaan tetanga-tetangga. Jadi media harus mencerahkan juga jangan menjadi viral yang imbasnya sangat berdampak terhadap keluarga dan masyarakat sekitar," terangnya.
Bagi RRI, kata Sumarlina, swab langkah baik. Hal itu sebagai bentuk transparansi. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengambil tindakan secepatnya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dengan meminta tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.
"Dengan demikian kita bisa sama-sama saling jaga, karena ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi," terang Sumarlina.
RRI Surabaya tetap akan menutup kantornya selama dua minggu kedepan sesuai protokol kesehatan. Penutupan itu kata Kepala RRI Surabaya, untuk menguatkan hasil negatif swab terakhir bahwa pegawai RRI Surabaya sudah bebas COVID 19.
Ia berharap, hasil swab ke tiga ini juga bisa menjadi konfirmasi untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahwa pegawai RRI Surabaya yang tetap melaksanakan operasional selama masa pandemi ini, negatif dari virus COVID-19.
tulis komentar anda