Warganet Ramai Perbincangkan Mosi Tidak Percaya Kader PDIP terhadap Whisnu

Jum'at, 17 Juli 2020 - 14:37 WIB
Beredar luasnya Mosi Tidak Percaya Kader PDIP terhadap Whisnu Sakti Buana di sejumlah media sosial menarik perhatian warganet. Ilustrasi/SINDOnews
SURABAYA - Beredar luasnya Mosi Tidak Percaya Kader PDIP terhadap Whisnu Sakti Buana di sejumlah media sosial menarik perhatian warganet. Yang mana diketahui posisi Whisnu kala itu sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Sorotan tajam warganet pun terus mengarah kepada surat dengan nomor 075/VII.AKPKS/2020 tersebut, yang dikeluarkan oleh Aliansi Kader PDIP Kota Surabaya yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Whisnu Sakti Buana.

Postingan tersebut berasal dari salah satu halaman facebook Selamatkan Surabaya, pada tanggal (16/07/2020) pukul 10.34 WIB. Dalam postingan tersebut nampak sebuah foto surat Mosi Tidak Percaya yang juga dilengkapi dengan link beritanya.



Hingga kini, postingan tersebut ramai diperbincangkan dan mendapatkan puluhan komentar yang ditinggal di dalamnya. Warganet pun menanggapi surat tersebut, salah satunya akun dengan nama Oktavia Ananda yang berkomentar “Wisnu kok tega ya, mengambil uang partai. Gimana nanti kalau seumpama duduk jd walikota Surabaya.”

Tak sendiri, akun lainnya bernama Nadira Salsabila pun turut bereaksi dengan meninggalkan komentar “Mosi itu dikeluarkan karena kader/bawahan sudah tak percaya lagi. Kader hanya minta pertanggungjawaban Whisnu, itu saja.”

Selain itu, akun Wisnu Mukti Amran pun juga meramaikan. Ia berkomentar “Encen wahaye ganti pling min , sing gak kompeten sikat dan singkurno ae gak pandang bulu ...”, dan puluhan komentar lain yang meramaikannya. (Baca: Beredar Mosi Tidak Percaya Kader PDIP Surabaya terhadap Whisnu Sakti).

Parikesit, selaku Koordinator Aliansi Kader PDIP Surabaya menyatakan bahwa surat itu merupakan suara kekecewaan para kader yang dilandaskan atas penyelewengan dana anggaran Rp 10 Miliar yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Seperti diketahui, bahwa dana Rp 10 Miliar tersebut berasal dari hasil penjualan tanah di jalan Pandegiling sebesar Rp 4.5 Miliar dan pemberian dari seorang tokoh Surabaya sebesar Rp 6 Miliar, yang ditujukan untuk pembangunan kantor partai.

Seperti diketahui, hingga selesainya masa kepemimpinan Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, namun belum juga nampak sebuah kantor partai baru seperti yang sudah lama diharapkan oleh para kader partai.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content