SD Islam An Nahlu Kisaran Fokus Tingkatkan Intelektualitas Melalui Tahfidz Alquran
Kamis, 16 Juli 2020 - 22:00 WIB
Selain itu, kata dia, sekolah juga memberikan pendidikan ekstrakurikuler. Di antaranya, panahan, tari, renang dan melukis. Yang diselenggarakan setiap Sabtu. "Target kita, setiap lulusan SD An Nahlu hafal 3 juz Alquran. Jadi, pelajaran agamanya dapat, umumnya juga dapat," kata Ali.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran dilaksanakan dengan media online (daring). Setiap guru diwajibkan membuat video sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Minimal satu video dalam seminggu di bagikan (share) melalui aplikasi Whatsapp di luar memberikan tugas-tugas dan latihan kepada murid.
"Guru harus ngomong, layaknya mengajar di depan kelas. Tujuannya, agar konsep belajar dapat diterima murid. Jadi tidak melulu hanya memberikan tugas saja," terang Ali. (BACA JUGA: Lagi, KPK Geledah Rumah Sakit Umum Aek Kanopan)
Tonggak berdirinya SD Islam An Nahlu Kisaran berawal dari terbentuknya Yayasan An Nahlu Kisaran pada 1993. Pada masa itu, para pendiri yayasan yang merupakan 5 alumni Kelompok Belajar Pengajian An Nahlu (KBPAN) Kisaran: Syahril, Mulkan Hariadi Sirwgar, Zulkifli, Yiswin Iskandar Yuslan Fajaruddin sepakat mendirikan sekolah umum berbasis pendidikan agama Islam. Yakni Islam yang universal tanpa menganut mazhab tertentu.
Salah seorang pendiri Yayasan An Nahlu Kisaran, Syahril mengisahkan, jumlah murid pada tahun pertama (2010) hanya 13 anak. Yang proses belajar mengajarnya, pun dilakukan dengan menumpang gedung sekolah RA Islamiyah Kisaran
"Pada tahun keempatlah (2014), kita baru punya gedung sendiri. Itupun cuma 1 ruang kelas belajar," ucapnya. Seiring waktu, SD Islam An Nahlu terus berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Saat ini, SD An Nahlu Kisaran telah memiliki ruang belajar 13 ruangan, dengan jumlah murid 416 anak. Dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran dilaksanakan dengan media online (daring). Setiap guru diwajibkan membuat video sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Minimal satu video dalam seminggu di bagikan (share) melalui aplikasi Whatsapp di luar memberikan tugas-tugas dan latihan kepada murid.
"Guru harus ngomong, layaknya mengajar di depan kelas. Tujuannya, agar konsep belajar dapat diterima murid. Jadi tidak melulu hanya memberikan tugas saja," terang Ali. (BACA JUGA: Lagi, KPK Geledah Rumah Sakit Umum Aek Kanopan)
Tonggak berdirinya SD Islam An Nahlu Kisaran berawal dari terbentuknya Yayasan An Nahlu Kisaran pada 1993. Pada masa itu, para pendiri yayasan yang merupakan 5 alumni Kelompok Belajar Pengajian An Nahlu (KBPAN) Kisaran: Syahril, Mulkan Hariadi Sirwgar, Zulkifli, Yiswin Iskandar Yuslan Fajaruddin sepakat mendirikan sekolah umum berbasis pendidikan agama Islam. Yakni Islam yang universal tanpa menganut mazhab tertentu.
Salah seorang pendiri Yayasan An Nahlu Kisaran, Syahril mengisahkan, jumlah murid pada tahun pertama (2010) hanya 13 anak. Yang proses belajar mengajarnya, pun dilakukan dengan menumpang gedung sekolah RA Islamiyah Kisaran
"Pada tahun keempatlah (2014), kita baru punya gedung sendiri. Itupun cuma 1 ruang kelas belajar," ucapnya. Seiring waktu, SD Islam An Nahlu terus berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Saat ini, SD An Nahlu Kisaran telah memiliki ruang belajar 13 ruangan, dengan jumlah murid 416 anak. Dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
(vit)
tulis komentar anda