Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik UI Uji Coba Pestisida Tembakau terhadap Sayuran

Senin, 27 Februari 2023 - 18:41 WIB
Uji coba pestisida menggunakan biooil ekstrak tembakau dilakukan FT UI di Paok Dangka, Desa Karang Baru Timur, Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/2/2023). (Ist)
LOMBOK - Uji coba pestisida menggunakan biooil ekstrak tembakau dilakukan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) di Paok Dangka, Desa Karang Baru Timur, Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/2/2023).

Kegiatan yang dipimpin oleh Prof. Dr.-Ing. Misri Gozan, M, Tech., IPU merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dalam kegiatan itu, Edwin selaku mahasiswa FTUI, melakukan penyemprotan biopestisida terhadap tanaman sayur seperti Pakcoy, dan Cabe Besar.

“Jadi seperti organik, hasil tanamannya tidak mengandung racun. Jadi bisa dikatakan ramah lingkungan,” kata Prof Misri dalam siaran persnya.

Prof Misri melanjutkan berbeda dengan pestisida umumnya. Biopestida ini menggunakan biooil tembakau terbilang efektif membunuh hama, serangga, hingga jamur yang kerap menggangu tanaman.

Selain itu, biooil tembakau dipercaya akan membuat tanaman akan jauh lebih sehat dikonsumsi. Sebab tidak ada zat kimia seperti yang ada pada pestisida kimia.

Kegiatan pengabdian masyarakat dan pemanfaatan biooil tembakau oleh FT UI bukanlah yang pertama. Mereka telah melakukan itu sejak 2011. Bahkan pada 2020 pemanfaatan biooil sebagai biopestisida untuk Tanaman Palawija di Desa Sembalun Bumbung dan Semblaun Lawang, Lombok NTB.

“Keberhasilan program tersebut menjadi fondasi yang bagus untuk kembali mengadakan program serupa dengan fokus yang lebih dikembangkan, yaitu pertumbuhan tanaman Sawi dan Selada,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah petani yang didampingi oleh Yudhi menyambut baik kegiatan itu. Sebab selain mampu meningkatkan hasil panen secara kuantitas, penggunaan tembakau untuk pestisida dipercaya akan meningkatkan kualitas panen.

“Kami mendapatikan pelatihan, pendampingan dalam aplikasi, penyuluhan, serta pengambilan data lapangan berupa penurunan jumlah hama, kandungan residu dalam air dan tanah, pertumbuhan tanaman kentang, serta kondisi nutrisi tanah,” tutupnya.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content