Mula Malurung, Prasasti Raja Singasari yang Tak Cantumkan Nama Ken Arok

Sabtu, 11 Februari 2023 - 05:00 WIB
Prasasti Mula Malurung merupakan piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja
Prasasti Mula Malurung merupakan piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada 1255 sebagai raja muda di Kadiri atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.

Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda.

Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya.

Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia. Kedudukan Ken Arok sebagai pendiri dinasti tidak dicatat dalam prasasti yang dikeluarkan atas namanya saat itu.

Baca juga: Asal Usul Nama dan Sejarah Jember: Daerah Otonom Pertama di Jawa Timur yang Pernah Jadi Benteng Alam



Kedudukannya sebagai peletak dasar Kerajaan Singasari didukung oleh sumber epigrafi, yang dikeluarkan oleh cucunya, Wisnuwardhana, dalam prasasti Mula Malurung dan prasasti Maribong.

Prasasti Mula Malurung bertarikh 1177 Saka (1255 M) dikeluarkan oleh Raja Sminingrat atau Wisnuwardhana, lempeng II.b.2-3 menginformasikan bahwa kakek (kaki) Raja Sminingrat adalah ia yang meninggal di tahta kencana. (sang lina ring … dampa [l/r]mas).

Dia ditabiskan dan diarcakan sebagai Wisnu (maka swarupang wisnwarccha) pada Sang Hyang Dharma di Kagenengan.

Pada Lempeng IX.a baris 6-7 menyebutkan dengan nama Bhatara Siwa yang meninggal di tahta kencana (dampa kanaka), sebagai pendiri kerajaan yang kini berada dalam kekuasaan Sminingrat (makasawana pandiri lmahi talapakan ra sanhuluna) dan pelindung bagi seluruh pulau Jawa serta telah menaklukkan pulau-pulau lainnya (pinakaicchatra ning bhuwana sayadwipamandala anuluyani nusantara).

Pada lempeng IIb: 2–3 menegaskan kakek Sminingrat yang meninggal dunia di kursi emas didharmakan di Kagenengan dalam wujud arca Wisnu. Prasasti Maribong (Trawulan II) bertarikh 1186 Saka (1264 M) dikeluarkan oleh raja yang sama, menyebutkan bahwa kakeknya telah berhasil menentramkan dan mempersatukan dunia (swapita-mahastawanabhinnasranta lokapala).

Isi Prasasti Mula Malurung

Naskah prasasti pada 10 lempeng pertama telah diterjemahkan dan dianalis oleh Slamet Muljana dan dimuat dalam bukunya, Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya(1979). Dari uraiannya, naskah prasasti tersebut diperkirakan terdiri atas sepuluh lempeng, namun lempengan kedua, keempat, dan keenam tidak ditemukan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More