Tantangan NU Abad ke-2: Ciptakan Sumber Daya Profesional di Era Digital
Minggu, 05 Februari 2023 - 14:32 WIB
SURABAYA - Nahdlatul Ulama (NU) memasuki usia 100 tahun. Banyak tantangan yang harus dihadapi NU memasuki 100 tahun ke depan (abad ke-2). Salah satunya tantangan dunia pendidikan.
Sekretaris LP Ma'arif Jawa Timur, Sunan Fanani mengungkapkan, NU saat ini telah menyiapkan sumber daya profesional dalam menciptakan anak didik yang berkualitas. Di tengah persaingan global, mau tidak mau NU harus hadir dalam upaya menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.
"Maka dari itu yang dilakukan NU dijadikan sebagai alat utama untuk perubahan budaya di masyarakat," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi ilmiah 'Menyambut 1 Abad NU: Arah Pendidikan NU di Era Digital' yang digelar Wartawan Pendidikan NU bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (4/2) sore.
Baca juga: Prof Nuh Memaknai 100 Tahun NU: Momen Nahdliyin Beri Manfaat untuk Masyarakat
Sunan menuturkan, LP Ma'arif NU telah langkah-langkah untuk menghadapi era digital. Adapun ketiga langkah tersebut, yakni melakukan analisa akan kebutuhan dan kondisi.
"Karena kita tahu lembaga pendidikan di lingkungan NU itu tidak semuanya sama. Jadi mereka berbeda kualitasnya," ujar Sunan.
Selanjutnya, melakukan analisa tentang kebutuhan di masing-masing lembaga itu sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan.
"Jadi antar sekolah nantinya akan berbeda. Saya berikan contoh bahwa hari ini sekolah di Jombang tentunya berbeda dengan mereka yang ada di Malang. Maka dari itu LP Ma'arif juga akan menyiapkan program yang dibutuhkan masing-masing sekolah di daerah," jelasnya.
Yang terakhir, bagaimana menciptakan prestasi dengan cara memperbanyak upaya melibatkan anak didik LP Ma'arif NU dalam olimpiade, baik nasional maupun internasional. "Tujuannya adalah untuk membiasakan anak muda NU untuk bisa bersaing dengan masyarakat global," tegasnya.
Sekretaris LP Ma'arif Jawa Timur, Sunan Fanani mengungkapkan, NU saat ini telah menyiapkan sumber daya profesional dalam menciptakan anak didik yang berkualitas. Di tengah persaingan global, mau tidak mau NU harus hadir dalam upaya menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.
"Maka dari itu yang dilakukan NU dijadikan sebagai alat utama untuk perubahan budaya di masyarakat," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi ilmiah 'Menyambut 1 Abad NU: Arah Pendidikan NU di Era Digital' yang digelar Wartawan Pendidikan NU bersama Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (4/2) sore.
Baca juga: Prof Nuh Memaknai 100 Tahun NU: Momen Nahdliyin Beri Manfaat untuk Masyarakat
Sunan menuturkan, LP Ma'arif NU telah langkah-langkah untuk menghadapi era digital. Adapun ketiga langkah tersebut, yakni melakukan analisa akan kebutuhan dan kondisi.
"Karena kita tahu lembaga pendidikan di lingkungan NU itu tidak semuanya sama. Jadi mereka berbeda kualitasnya," ujar Sunan.
Selanjutnya, melakukan analisa tentang kebutuhan di masing-masing lembaga itu sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan.
"Jadi antar sekolah nantinya akan berbeda. Saya berikan contoh bahwa hari ini sekolah di Jombang tentunya berbeda dengan mereka yang ada di Malang. Maka dari itu LP Ma'arif juga akan menyiapkan program yang dibutuhkan masing-masing sekolah di daerah," jelasnya.
Yang terakhir, bagaimana menciptakan prestasi dengan cara memperbanyak upaya melibatkan anak didik LP Ma'arif NU dalam olimpiade, baik nasional maupun internasional. "Tujuannya adalah untuk membiasakan anak muda NU untuk bisa bersaing dengan masyarakat global," tegasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda