Corona di Surabaya Tertinggi, Rapid Test Digelar On The Spot
Selasa, 14 April 2020 - 11:09 WIB
SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) bersama TNI-Polri pada Senin (13/4/2020) malam melakukan patroli skala besar di titik-titik keramaian Kota Surabaya. Kota Pahlawan ini menjadi daerah tertinggi angka kasus positif Covid-19 di Jatim dengan jumlah 208 kasus.
Tak hanya melakukan penyisiran dan melakukan sosialisasi persuasif, patroli kali ini juga disertai dengan penindakan rapid test on the spot (tes cepat di lokasi). Seluruh pengunjung cafe yang didatangi diwajibkan untuk menjalani rapid test Covid-19. Petugas kesehatan yang lengkap berseragam Alat Pelindung Diri (APD) sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe.
"Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran Covid-19 secara masif dan intensif," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Empat lokasi cafe yang menjadi titik sasaran patroli berskala besar tim gabungan ini ada di cafe kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan juga di kawasan perumahan Citraland. Dari empat lokasi tersebut, tim gabungan mendapatkan hasil patroli terbanyak di salah satu cafe di Wonokromo, tepatnya di Rolag Cafe di Jalan Khairil Anwar.
Di lokasi cafe tersebut dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asik nongkrong di cafe-cafe khas anak muda.
Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani rapid test. Screening menggunakan rapid test tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi terjangkit Covid-19.
Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov dengan ambulance yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di sana sembari dilakukan swab PCR. Sedangkan yang hasil screening rapid test-nya negatif maka mereka diperbolehkan pulang.
"Dari alat yang kami bawa ke sini dan dites semua pada pengunjung, semuanya hasilnya negatif. Jika ada yang positif maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP. Makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi.
Joni mengatakan, langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2. Terutama mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.
"Virus corona ini memang bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik untuk melawan virus. Tapi virus ini penularannya melalui manusia dan itu sangat cepat," terangnya.
Joni menegaskan dari patroli skala besar ini, di titik cafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif Covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang. "Gugus Tugas maupun TNI-Polri mengimbau agar masyarakat lebih baik tinggal di rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting," tandasnya.
Tak hanya melakukan penyisiran dan melakukan sosialisasi persuasif, patroli kali ini juga disertai dengan penindakan rapid test on the spot (tes cepat di lokasi). Seluruh pengunjung cafe yang didatangi diwajibkan untuk menjalani rapid test Covid-19. Petugas kesehatan yang lengkap berseragam Alat Pelindung Diri (APD) sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe.
"Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran Covid-19 secara masif dan intensif," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Empat lokasi cafe yang menjadi titik sasaran patroli berskala besar tim gabungan ini ada di cafe kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan juga di kawasan perumahan Citraland. Dari empat lokasi tersebut, tim gabungan mendapatkan hasil patroli terbanyak di salah satu cafe di Wonokromo, tepatnya di Rolag Cafe di Jalan Khairil Anwar.
Di lokasi cafe tersebut dan sekitarnya, tim gabungan mendapatkan lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asik nongkrong di cafe-cafe khas anak muda.
Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani rapid test. Screening menggunakan rapid test tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi terjangkit Covid-19.
Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov dengan ambulance yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di sana sembari dilakukan swab PCR. Sedangkan yang hasil screening rapid test-nya negatif maka mereka diperbolehkan pulang.
"Dari alat yang kami bawa ke sini dan dites semua pada pengunjung, semuanya hasilnya negatif. Jika ada yang positif maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP. Makanya sebelum dites semua sudah didata nama dan alamatnya," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi.
Joni mengatakan, langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2. Terutama mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.
"Virus corona ini memang bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik untuk melawan virus. Tapi virus ini penularannya melalui manusia dan itu sangat cepat," terangnya.
Joni menegaskan dari patroli skala besar ini, di titik cafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif Covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang. "Gugus Tugas maupun TNI-Polri mengimbau agar masyarakat lebih baik tinggal di rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting," tandasnya.
(yus)
tulis komentar anda