Waspadai Lubang Berbahaya Jalur Pantura

Senin, 04 Mei 2015 - 13:05 WIB
Waspadai Lubang Berbahaya Jalur Pantura
Waspadai Lubang Berbahaya Jalur Pantura
A A A
PASURUAN - Para pengendara yang melintas di jalur pantai utara (Pantura) Surabaya–Pasuruan, harus ekstra waspada. Pasalnya, sepanjang jalan nasional tersebut banyak lubang dan bergelombang yang kerap membuat pengemudi kelabakan.

Selain usia, jalan cepat rusak lantaran kerap terendam air hujan. Kondisi jalan ini makin memburuk karena perawatan dan perbaikan jalan tidak dilakukan secara maksimal. Seorang pengendara sepeda motor asal Sidoajo, Widya Arishandi, mengungkapkan kekesalannya ketika melintas pada ruas jalan tersebut. Dia kerap kesulitan memilih badan jalan yang masih layak dilalui.

Pada ruas jalan Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton hingga Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, banyak jalan berlubang dan bergelombang. ”Tidak ada jalan bagus yang layak dilalui. Kalau sudah terjebak jalan berlubang, harus terus jalan. Lengah sedikit saja, bisa terjatuh di jalan yang padat kendaraan besar,” kata Widya Arishandi.

Berdasar catatan Satlantas Polres Pasuruan, setidaknya terdapat 47 titik jalan yang berlubang dan bergelombang. Kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan raya, khususnya pengendara roda dua yang melintas pada malam hari. ”Ada sekitar 47 titik blackspot( jalan berlubang dan bergelombang) sepanjang jalur Gempol–Pasuruan.

Pada titik ini berpotensi meningkatnya jumlah kecelakaan pengendara sepeda motor, terutama pada malam hari,” kata Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Untung BR. Pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang diakibatkan kondisi jalan rusak. Selain mengirim surat pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim dan memasang sejumlah poster peringatan, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan pengurukan dengan pasir batu (sirtu).

Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Syaifullah Yusuf, mengatakan, Pemprov Jatim sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk perawatan dan perbaikan jalan. Namun agar efektif, perbaikan jalan dilaksanakan setelah musim penghujan. “Saat ini program Tiada Hari Tanpa Tambal Jalan masih terus dilakukan. Program ini akan dilanjutkan dengan perawatan dan perbaikan secara menyeluruh seusai musim penghujan,” kata Gus Ipul, panggilan akrabnya.

Arie yoenianto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7399 seconds (0.1#10.140)