Indosat Luncurkan Super 4G-LTE di Yogya
A
A
A
YOGYAKARTA - Setelah di Jakarta pada Desember 2014, Indo sat akhirnya memperluas titik spot jaringan dan kembali me luncurkan jaringan LTE tercepat di Indonesia hingga 185 Mbps untuk kecepatan mengunduh data di tiga kota se kaligus, yakni Yogyakarta, Bali, dan Bandung kemarin.
“Launching Super 4G-LTE di Bali, Yogyakarta, dan Bandung secara bersamaan. Merupakan bentuk komitmen Indosat demi kepuasan pelanggan dan bukti keseriusan kami terhadap pe - lang gan untuk mendapatkan jaringan tercepat dan terstabil,” kata Chief Human Resources Officer PT Indosat Tbk Ripy Mang koesoebroto kepada audiens di sela-sela peluncuran jar ingan di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta kemarin.
Di Yogyakarta, jaringan yang menggunakan teknologi U900 dan DC-HSPA+ dengan ke cepatan hingga 42 Mbps te r - sebut baru bisa dinikmati di sejumlah titik spot LTE. Seperti galeri Indosat, airport, Plaza Am barrukmo, Ramai Mall, Ma - lioboro Mall, dan kampus Uni - ver sitas Gadjah Mada (UGM). Belum diterapkannya jaringan tersebut secara menyeluruh wilayah DIY karena melihat kondisi pengguna provider In - do sat yang masih banyak bertahan di jaringan 2G.
“Indosat (pada dasarnya) ready untuk 4G-LTE, (yang se - mentara ma sih ditempatkan pa - da) spot da ta yang lebih ting gi. Seperti airport , mal, galeri In - dosat, dan kam pus UGM. Prin sip Indosat saat ini ingin me ng - edukasi da hulu, dengan (tek no - logi U) 900 kalau dipaksakan bisa (menimbulkan) degradasi (jaring an) di 2G,” papar Division Head shoot Net work OptimizationPTIndosatTbkJokoRiswadi. Head of Region Central & West Java PT Indosat Tbk Hari Sukmono menambahkan, untuk menyokong hal itu pi hak nya sebelumnya telah meng implementasikan program modernisasi jaringan di 23 kota sejak 2013.
Terutama dengan meng - gunakanteknologi U900danDCHSPA+ dengan ke ce patan hingga 42 Mbps. Dengan diterapkannya teknologi itusejakawal, pihaknya diharapkan lebih siap dan bisa meminimalisasi pengeluaran ketika diterapkan Super 4G-LTE ke depannya.
“Ada sekitar 12,5 juta (pengguna kartu Indosat) di Jateng- DIY, 30 persennya saat ini di 3G (dan sisanya pengguna jaringan 2G). Akhir Juni jelang Lebaran wilayah berpopulasi (padat) di Jateng-DIY bisa tercover jaring an 3G+. Di Jawa bahkan saat ini sedang kerja keras tujuh jaringan baru,” ungkap Hari.
Siti estuningsih
“Launching Super 4G-LTE di Bali, Yogyakarta, dan Bandung secara bersamaan. Merupakan bentuk komitmen Indosat demi kepuasan pelanggan dan bukti keseriusan kami terhadap pe - lang gan untuk mendapatkan jaringan tercepat dan terstabil,” kata Chief Human Resources Officer PT Indosat Tbk Ripy Mang koesoebroto kepada audiens di sela-sela peluncuran jar ingan di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta kemarin.
Di Yogyakarta, jaringan yang menggunakan teknologi U900 dan DC-HSPA+ dengan ke cepatan hingga 42 Mbps te r - sebut baru bisa dinikmati di sejumlah titik spot LTE. Seperti galeri Indosat, airport, Plaza Am barrukmo, Ramai Mall, Ma - lioboro Mall, dan kampus Uni - ver sitas Gadjah Mada (UGM). Belum diterapkannya jaringan tersebut secara menyeluruh wilayah DIY karena melihat kondisi pengguna provider In - do sat yang masih banyak bertahan di jaringan 2G.
“Indosat (pada dasarnya) ready untuk 4G-LTE, (yang se - mentara ma sih ditempatkan pa - da) spot da ta yang lebih ting gi. Seperti airport , mal, galeri In - dosat, dan kam pus UGM. Prin sip Indosat saat ini ingin me ng - edukasi da hulu, dengan (tek no - logi U) 900 kalau dipaksakan bisa (menimbulkan) degradasi (jaring an) di 2G,” papar Division Head shoot Net work OptimizationPTIndosatTbkJokoRiswadi. Head of Region Central & West Java PT Indosat Tbk Hari Sukmono menambahkan, untuk menyokong hal itu pi hak nya sebelumnya telah meng implementasikan program modernisasi jaringan di 23 kota sejak 2013.
Terutama dengan meng - gunakanteknologi U900danDCHSPA+ dengan ke ce patan hingga 42 Mbps. Dengan diterapkannya teknologi itusejakawal, pihaknya diharapkan lebih siap dan bisa meminimalisasi pengeluaran ketika diterapkan Super 4G-LTE ke depannya.
“Ada sekitar 12,5 juta (pengguna kartu Indosat) di Jateng- DIY, 30 persennya saat ini di 3G (dan sisanya pengguna jaringan 2G). Akhir Juni jelang Lebaran wilayah berpopulasi (padat) di Jateng-DIY bisa tercover jaring an 3G+. Di Jawa bahkan saat ini sedang kerja keras tujuh jaringan baru,” ungkap Hari.
Siti estuningsih
(ars)