Sungai Kalirejo Meluap, Aktivitas Warga Tersendat
A
A
A
MARTAPURA - Tingginya curah hujan di wilayah OKU Timur, membuat Sungai Kalirejo di Desa Kalirejo, Kecamatan Madang Suku II meluap.
Ternyata kondisi ini sudah terjadi setiap tahun dan mem buat aktivitas warga setempat tersendat. Kasrin, Warga Desa Kalirejo menjelaskan, jika di tempat mereka diguyur hujan yang cukup lama, maka dipastikan air sungai meluap kejalan-jalandanpemu kiman warga. Otomatis aktivitas warga yang ingin menggunakan kendaraan menjadi terhambat.
“Jika mobil memang tidak bisa ma suk, karena ak sesnya sangat je lek. Kondisi ini su dah terjadi ber tahun-tahun. Memang luap an air su ngai tidak sampai berhari-hari, tapi setiap hu jan selalumeluap dan menyulitkan masyarakat yang ingin melinta jembatan sungai Kalirejo,” jelasnya.
Kasrin berharap, pemerintah melakukan normalisasi sungai, agar banjir yang selalu melanda perkebunan karet dan menutup akses jalan menjadi lancar. Karena selama ini, untuk keluar dari desa warga harus menunggu hing ga luapan air turun. Karena satu-satunya jalan untuk menuju ke jalan poros, hanya melalui ruas jalan desa itu.
Bahkan warga harus berbondong-bondong untuk memberi bantuan pada warga yang terje bak banjir dan tidak bisa melintas. “Jika air sungai naik, biasanya warga berkumpul ke sungai untuk membantu warga lain yang terjebak saat menyeberang,” ujarnya.
Warga Desa Kalirejo lain nya, Mahmud menuturkan, selain mem butuhkan normalisasi sungai untuk mengantasi banjir, war ga juga membutuhkan pembangunan jalan sepanjang lebih dari lima kilometer, yang mengalami kerusakan cukup parah dan sulit untuk dilalui.
“Ruas jalan menuju desa ini rusak parah. Lebih dari lima kilometer jalannya berlumpur dan licin, terkadang mengakibatkan warga terjebak dan masuk ke dalam kubangan air,” tandasnya.
Dadang dinata
Ternyata kondisi ini sudah terjadi setiap tahun dan mem buat aktivitas warga setempat tersendat. Kasrin, Warga Desa Kalirejo menjelaskan, jika di tempat mereka diguyur hujan yang cukup lama, maka dipastikan air sungai meluap kejalan-jalandanpemu kiman warga. Otomatis aktivitas warga yang ingin menggunakan kendaraan menjadi terhambat.
“Jika mobil memang tidak bisa ma suk, karena ak sesnya sangat je lek. Kondisi ini su dah terjadi ber tahun-tahun. Memang luap an air su ngai tidak sampai berhari-hari, tapi setiap hu jan selalumeluap dan menyulitkan masyarakat yang ingin melinta jembatan sungai Kalirejo,” jelasnya.
Kasrin berharap, pemerintah melakukan normalisasi sungai, agar banjir yang selalu melanda perkebunan karet dan menutup akses jalan menjadi lancar. Karena selama ini, untuk keluar dari desa warga harus menunggu hing ga luapan air turun. Karena satu-satunya jalan untuk menuju ke jalan poros, hanya melalui ruas jalan desa itu.
Bahkan warga harus berbondong-bondong untuk memberi bantuan pada warga yang terje bak banjir dan tidak bisa melintas. “Jika air sungai naik, biasanya warga berkumpul ke sungai untuk membantu warga lain yang terjebak saat menyeberang,” ujarnya.
Warga Desa Kalirejo lain nya, Mahmud menuturkan, selain mem butuhkan normalisasi sungai untuk mengantasi banjir, war ga juga membutuhkan pembangunan jalan sepanjang lebih dari lima kilometer, yang mengalami kerusakan cukup parah dan sulit untuk dilalui.
“Ruas jalan menuju desa ini rusak parah. Lebih dari lima kilometer jalannya berlumpur dan licin, terkadang mengakibatkan warga terjebak dan masuk ke dalam kubangan air,” tandasnya.
Dadang dinata
(ftr)