Tekan Kemiskinan, Lestarikan Alam

Minggu, 26 April 2015 - 10:22 WIB
Tekan Kemiskinan, Lestarikan Alam
Tekan Kemiskinan, Lestarikan Alam
A A A
MEMILIKI kandungan minyak bumi dan menjadi daerah perlintasan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), menjadikan Kota Prabumulih lebih cepat berkembang.

Padahal, wilayah yang hanya memiliki luas kota sekitar 435,10 km², dahulunya hanya sebuah kecamatan di Kabupaten Muaraenim.

Namun, saat ini insfrastruktur jalan di kota yang pernah menjadi penghasil nanas itu, mengalami kerusakan, akibat padatnya lalu lalang truk pengangkut batu bara dari Lahat dan Muaraenim. Melihat kondisi tersebut, bagaimana sikap dan penerapan kebijakan yang dibuat pemerintah kota setempat. Berikut wawancara khusus reporter KORAN SINDO PALEMBANG, sidratul muntaha dengan Wali Kota Prabumulih, Ridho yahya, baru - baru ini.

Anda sebelumnya pernah menjadi Wakil Wali Kota Prabumulih dan sekarang menjabat Wali kota. Walau cukup paham dengan wilayah Prabumulih, tapi mungkin ada tantangan yang terus menjadi pemikiran anda untuk membangun Prabumulih?

Pertama kita memperhatikan wilayah Prabumulih yang sangat kecil. Luas kita hanya 435,10 km persegi. Kemudian belajar dari pengalaman. Karena adanya pertamina, otomatis orang luar menganggap masyarakat Prabumulih kaya-kaya. Tapi sebenarnya tidak begitu, orang miskin di Prabumulih masih banyak. Dengan angka 4.600 jiwa, yang benar-benar miskin lebih kurang 973 jiwa. Kembali lagi mengenai tantangan tadi, jelas begitu banyak. Namun bagi pribadi saya, jabatan tidak jadi masalah. Bagi saya, bukan lamanya jabatan, tapi apa yang sudah saya beri selama saya menjabat sebagai wali kota. Untuk apa menjabat puluhan tahun, namun tak ada yang membawa manfaat bagi orang banyak.

Prabumulih juga mempunyai hasil bumi, seperti minyak dan sebagainya. Tentang minat investor baru dan pengelolaannya bagaimana?

Saat ini sudah ada investorinvestor lama yang mengelola minyak dan gas. Bagi kami itu saja sudah cukup untuk menghasilkan. Karena kami juga ingin menyeimbangkan kondisi alam, agar tidak ada lagi penambahan kerusakan ekosistem alam. Mungkin kami tidak terlalu menerima tambah investor. Karena begini, orang berfikir dengan wilayah kecil, semua minyak, gas, batu bara, dan kayu, bisa diambil dengan mudah oleh orang yang tak bertanggungjawab. Sementara kita mesti menjaga semua ini.

Terutama batu bara, agar masih bisa diolah oleh generasi penerus kita nanti. Siapa tahu, anak cucu kita nanti bisa mengelola dengan lebih baik lagi. Contoh di Jepang, mereka ada batu bara sendiri dan ada juga memasok batu bara dari luar. Salutnya Jepang, mereka mengambil banyak batu bara luar. Jika negara luar kehabisan, maka Jepang sudah mempunyai cadangannya. Begini maksud saya, kalau bisa Prabumulih bagusnya seperti itu.

Tapi dengan membatasi investor, apa anda tidak takut dengan mungkin ancaman atau jabatan anda?

Memang banyak pihak yang berdatangan untuk menentang. Banyak juga suara yang menyatakan, ke depan jangan jadikan lagi Ridho Yahya sebagai wali kota. Tapi saya jelaskan, cobalah bagi warga Prabumulih, jangan mencoba mengeksplorasi hasil bumi yang ada, karena Prabumulih ini wilayahnya tidak besar. Tapi saya yakin, baik ancaman dan imingiming yang berdatangan tidak akan gentar untuk dihadapi.

Karena yang ditakutkan sekarang adalah korbannya, yang tidak lain para anak-anak penerus kita nanti. Coba anda lihat seperti Provinsi Bangka, banyak tempat-tempat yang dijadikan lokasi penggalian. Akibatnya sudah banyak daerah yang tercemar. Bahkan rusak akibat penambangan yang berlebihan. Itu yang saya takutkan. Saya sedih, ketika pohon-pohon ditebang secara menerus, batu bara diambil. Hal ini memang menghasilkan sekali, tetapi apakah ada yang menjamin beberapa tahun kedepan semua ini akan tetap ada.

Kalau Prabumulih lebih menjaga kondisi alam dengan membatasi investor. Lantas program apa yang anda terapkan untuk masyarakat?

Untuk terus mengurangi angka kemiskinan, Pemkot Prabumulih telah menerapkan beberapa program yang sangat terukur dan tidak meraba-raba. Khusus untuk warga miskin yang rumahnya sudah reot, kami membuat program bedah rumah, bertajuk sebulan tiga buah rumah dibedah. Kami turun langsung memverifikasi rumah yang sudah tidak layak lagi. Karena kami tidak ingin hanya menerima laporan dari staf. Bedah rumah ini pun tidak ada istilah rumah titipan. Jika memenuhi kriteria, wajib hukumnya membedah rumah itu menjadi layak huni.

Anggaran bedah rumah ini diambil dari infaq Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Prabumulih. Tiap bulan, infaq PNS Kota Prabumulih, mencapai Rp240 juta. Bisa untuk membedah tiga rumah dalam sebulan. Tiap kali mendatangi warga yang rumahnya akan dibedah, kami selalu meminta pemilik rumah mendoakan para PNS Pemkot Prabumulih untuk sehat, dilancarkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.

Respon masyarakat terhadap program-program tersebut?

Kami terus mengajak semua pihak untuk peduli dengan warga yang susah. Dari situ, banyak warga lain yang tergugah untuk memberikan infaq dan sedekah. Mulai dari nominal kecil dan yang besar. Pegawai pemkot pun diwajibkan menyumbangkan penghasilan perbulan, disisihkan untuk membantu terhadap sesama. Program kami berbeda dengan daerah-daerah lain yang ada di Sumsel bahkan di Indonesia. Misal, kalau ditempat lain terdapat rumah yang rusak, pemerintah setempat paling membantu membenahi yang rusaknya saja, tidak yang lain. Tapi, kami menggantikan rumah yang baru. Pemkot Pramubulih menyiapkan dana sebanyak Rp31 juta untuk satu unit rumah yang baru, dengan lahan yang sudah milik warga tersebut.

Selain bedah rumah, apakah ada program lain yang juga memfokuskan pada kesejahteraan masyarakat?

Selain program bedah rumah, kami juga menjalankan program yang tetap memikirkan nasib orang-orang yang selama ini terlupakan. Seperti orang yang memandikan mayat, penjaga kuburan dan para penceramah. Pemkot Prambulih memberikan insentif yang dibayar triwulan kepada mereka, termasuk guru mengaji keliling dari rumah ke rumah. Menurut kami ini penting, jika tidak ada mereka bisa urung urusan kematian. Begitu pula untuk keluarga kurang mampu, kami memberikan pinjaman modal tanpa bunga. Modal ini diberikan untuk dipergunakan buat berdagang.

Karena kami sadar, jeratan rentenir kerap kali membuat masyarakat miskin tambah miskin. Bukan hanya itu, kami juga punya program listrik bagi warga miskin secara gratis. Selanjutnya program gas kota. Prabumulih yang dikenal sebagai kota minyak dan gas, sekarang sudah terpasang 10.000 lebih sambungan rumah tangga gas bagi warga. Kami juga akan mencoba memasang 30.000 gas lagi bagi di tiap rumah dan ini menjadi percontohan secara nasional.

Khusus di rumah dinas wali kota, mulai Selasa sampai Kamis, selalu terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin mengadukan masalahnya. Mulai dari kesulitan biaya berobat, man deknya pembuatan KTP dan KK, rumah kebanjiran, dan lain sebagainya. Dengan ber ba gai keluhan, akan memperc epat kami memberikan disposisi ke pa da instansi yang berwenang untuk menindaklanjuti.?

Indonesia Raih Hasil Manis

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menutup secara resmi kejuaraan internasional tinju amatir piala Presiden XXII di PSCC Palembang tadi malam, dan Indonesia berhasil menoreh hasil manis dengan menduduki juara kedua, dan juara umum diraih India.

PALEMBANG – Kejuaraan internasional tinju amatir piala presiden XXII resmi berakhir tadi malam. Indonesia menorehkan hasil manis sebagai juara kedua dengan mengumpulkan 2 emas dan 1 perunggu.

Juara umum didapat India dengan mengumpulkan 4 emas dan 3 medali perunggu. Karenanya, meskipun Presiden Jokowi batal menutup kejuaraan tersebut karena masih harus menghadiri rangkaian Konferensi Asia Afrika, namun kebahagiaan tetap terpancar dengan torehan sebagai juara umum kedua. Menggantikan presiden, Gubernur Sumsel Alex Noerdin hadir menutup kejuaraan tinju amatir piala presiden tersebut.

Dalam kata sambutannya Alex mengucapkan selamat kepada dua atlet Indonesia yang memperoleh emas. Emas pertama dipersembahkan Mario Kali dari Indonesia C di kelas 49kg, dan emas kedua didapat dari ke tangguhanJulioBria dari Indo nesiaA kelas 52kg. Sedang kan satu perunggu dipersembahkan Vinky Montolalu di kelas 64kg.

“Selamat para atlet kita yang telah mengharumkan nama Indonesia. Selamat juga bagi para atlet lainnya yang telah bertanding dan telah berkunjung ke Palembang,” kata Alex tadi malam. Dalam kesempatan itu pun, Alex memberikan informasi ba - wah Palembang juga akan men - jadi tuan rumah Asian Games 2018. “Kami juga akan tunggu para negara-negara peserta Asian Games untuk kembali ke Palembang,” ujarnya.

Ketua PP Pertina Reza Ali menyatakan, Indonesia selama 20 tahun perhelatan piala pre iden belum pernah mendapat - kan kepingan medali emas. Dua emas tersebut cukup memberikan senyum kebahagian bagi olahraga tinju Indonesia untuk dapat bangkit kedepannya. “Artinya kita harus bangga dan dua peraih emas tersebut tentunya kita proyeksikan ke SEA Games di Singapura nanti,” ucapnya dengan senang.

Reza menuturkan, untuk dua tahun kedepan piala president rencannya akan dige larnya di Makassar. Ia berharap intensitas perhelatan tersebut mampu mendongkrak petinju Indonesia. “Rencannya kita akan TC ke Kuba semoga menda patkan rekomendasi dari Menpora,” pungkasnya. Terpisah salah satu petinju Indonesia Julio Bria menje laskan, keberhasilannya mendu lang kepingan emas berkat instruksi pelatih.

Secara pribadi Julio hanya berusaha fokus untuk mendapatkan angka dari setiap kepalan tinjunya. “Semua berkat pelatih juga mas, saya hanya menjalankan instruksi saja. Bersukur kita mendapatkan emas hari ini. Semoga hasil positif ini, terus bisa saya dapatkan,” sebutnya.

Muhammad moeslim
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 7.9998 seconds (0.1#10.140)