Bukan Sekadar Petualangan
A
A
A
Berangkat dari banyaknya kesamaan ide dan visi, para penggila tunggangan mobil jenis 4x2 dan 4x4 di Kota Prabumulih duduk bersama dan membentuk wadah resmi.
Tepat 18 Januari 2015 lalu, mereka memproklamirkan Jeep Prabumulih Community (JPC) sebagai tempat menyalurkan semua gagasan mereka. Dari sekilas tentang JPC tersebut, memang komunitasnya baru lahir dalam hitungan bulan. Tapi sebenarnya, kebersamaan yang dimiliki semua anggota JPC sudah terbentuk lama. Karena selama ini mereka kerap berkumpul, berlatih dan menghadirkan banyak diskusi sebelum muncul nama JPC.
Ketua Umum JPC, Denny Victory mengungkapkan, rata-rata anggota komunitas jeep mereka sudah lama berkecimpung dan memahami semua tentang tunggangan masing-masing. Hanya saja, selama ini tiap-tiap individu lebih memilih berpetualang sendirisendiri. “Ada yang punya, taft, landrover dan sebagainya. Jadi kita tidak terkotakkotak pada satu jenis jeep saja. Dengan banyaknya perbedaan jenis dan gaya dari kawan-kawan, ternyata memunculkan rasa yang lebih dalam JPC,” ungkapnya.
Pengusaha muda asal Kota Nanas itu menuturkan, jika dikatakan JPC ini adalah sekumpulan orang-orang gila, dengan kendaraan besar yang hanya ingin mencari kepuasan dengan menaklukkan jalan-jalan cadas dan berlumpur, tidak juga seperti itu. “JPC bukan sekadar berpetualang. Kami juga tidak berkumpul untuk hanya menaklukkan satu medan atau track yang sulit. Tapi lebih dari itu, kami bisa menciptakan rasa solidaritas, kebersamaan, kekeluargaan dan peduli dengan orang-orang atau lingkungan yang selama ini jarang di jumpai,” tuturnya.
Denny menjabarkan, setiap JPC melakukan perjalanan, semua anggota dikumpulkan dan saling melempar saran, apa yang harus dilakukan untuk orang banyak. Setidaknya ada hal yang perlu diberikan untuk menggalang kebersamaan bagi yang lain, seperti menggelar fogging, donor darah massal atau memberikan bantuan lain. “Ketika kami berada di hutan, kami tidak hanya menempun medan yang dilalui. Tapi kami bertemu masyarakat sekitar yang jarang di jumpai orang banyak. Mereka juga saudara kita dan butuh sosialisasi, serta memberi bantuan lain, ” ujarnya.
Jadi, tandas Denny, untuk berbuat sesuatu yang baru, meski banyak halhal yang menjadi rintangan, semua itu bukan masalah bagi JPC. “Apa tidak pernah lagi melihat kebelakang, apa yang sudah kami lewati. Jika semua anggota bersama dalam kekompakan, semua masalah bukan halangan,” tandasnya.
Sidratul muntaha
Tepat 18 Januari 2015 lalu, mereka memproklamirkan Jeep Prabumulih Community (JPC) sebagai tempat menyalurkan semua gagasan mereka. Dari sekilas tentang JPC tersebut, memang komunitasnya baru lahir dalam hitungan bulan. Tapi sebenarnya, kebersamaan yang dimiliki semua anggota JPC sudah terbentuk lama. Karena selama ini mereka kerap berkumpul, berlatih dan menghadirkan banyak diskusi sebelum muncul nama JPC.
Ketua Umum JPC, Denny Victory mengungkapkan, rata-rata anggota komunitas jeep mereka sudah lama berkecimpung dan memahami semua tentang tunggangan masing-masing. Hanya saja, selama ini tiap-tiap individu lebih memilih berpetualang sendirisendiri. “Ada yang punya, taft, landrover dan sebagainya. Jadi kita tidak terkotakkotak pada satu jenis jeep saja. Dengan banyaknya perbedaan jenis dan gaya dari kawan-kawan, ternyata memunculkan rasa yang lebih dalam JPC,” ungkapnya.
Pengusaha muda asal Kota Nanas itu menuturkan, jika dikatakan JPC ini adalah sekumpulan orang-orang gila, dengan kendaraan besar yang hanya ingin mencari kepuasan dengan menaklukkan jalan-jalan cadas dan berlumpur, tidak juga seperti itu. “JPC bukan sekadar berpetualang. Kami juga tidak berkumpul untuk hanya menaklukkan satu medan atau track yang sulit. Tapi lebih dari itu, kami bisa menciptakan rasa solidaritas, kebersamaan, kekeluargaan dan peduli dengan orang-orang atau lingkungan yang selama ini jarang di jumpai,” tuturnya.
Denny menjabarkan, setiap JPC melakukan perjalanan, semua anggota dikumpulkan dan saling melempar saran, apa yang harus dilakukan untuk orang banyak. Setidaknya ada hal yang perlu diberikan untuk menggalang kebersamaan bagi yang lain, seperti menggelar fogging, donor darah massal atau memberikan bantuan lain. “Ketika kami berada di hutan, kami tidak hanya menempun medan yang dilalui. Tapi kami bertemu masyarakat sekitar yang jarang di jumpai orang banyak. Mereka juga saudara kita dan butuh sosialisasi, serta memberi bantuan lain, ” ujarnya.
Jadi, tandas Denny, untuk berbuat sesuatu yang baru, meski banyak halhal yang menjadi rintangan, semua itu bukan masalah bagi JPC. “Apa tidak pernah lagi melihat kebelakang, apa yang sudah kami lewati. Jika semua anggota bersama dalam kekompakan, semua masalah bukan halangan,” tandasnya.
Sidratul muntaha
(ars)