Risma Raih Penghargaan Pembina K3
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berhasil meraih penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Penghargaan itu diberikan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, kemarin. Risma, panggilan Tri Rismaharini, dinilai berhasil dalam membudayakan K3 pada lingkup perusahaan-perusahaan di Kota Surabaya. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menjadi satu dari 10 kepala daerah di Jatim yang menerima penghargaan Pembina K3.
Sembilan kepala daerah lainnya yang juga menerima penghargaan serupa, yakni Bupati Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Blitar, Sumenep, Tuban, Lumajang, serta Mojokerto. “Sangat penting wali kota dan bupati diberi penghargaan ini sebagai penyebar kultural sehingga perusahaan-perusahaan di wilayahnya bisa menerapkan K3,” kata Gubernur Jatim Soekarwo. Dalam kesempatan itu, juga diserahkan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident) pada perusahaan yang ada di Jatim. Ada 405 perusahaan dari 27 kabupaten/ kota di Jatim yang menerima penghargaan ini.
Jumlah tersebut naik sekitar 17% dari jumlah perusahaan yang menerima penghargaan serupa pada 2014 silam, yakni 346 perusahaan. Selain itu, gubernur juga memberikan penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada perusahaanyangadadiJatim. Pada 2015 ini, ada 56 perusahaan tersebar di 15 kabupaten/ kota di Jatim yang menerima penghargaan tersebut atau naik dibanding dengan tahun lalu sebanyak 38 perusahaan.
Dari 56 perusahaan tersebut, sebanyak 21 perusahaan berasal dari Surabaya. Ini menandakan bahwa upaya Pemkot Surabaya mengajak perusahaan di Kota Pahlawan menerapkan budaya K3 telah berhasil. “Semua perusahaan punya potensi kecelakaan, tetapi itu bisa dikendalikan. Ternyata kepedulian perusahaan terhadap K3 semakin naik,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Edi Purwinarto menjelaskan, pemberian penghargaan ini bertujuan agar lebih membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja di masing-masing perusahaan. “Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif,” ujarnya.
Lukman hakim
Penghargaan itu diberikan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, kemarin. Risma, panggilan Tri Rismaharini, dinilai berhasil dalam membudayakan K3 pada lingkup perusahaan-perusahaan di Kota Surabaya. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menjadi satu dari 10 kepala daerah di Jatim yang menerima penghargaan Pembina K3.
Sembilan kepala daerah lainnya yang juga menerima penghargaan serupa, yakni Bupati Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Blitar, Sumenep, Tuban, Lumajang, serta Mojokerto. “Sangat penting wali kota dan bupati diberi penghargaan ini sebagai penyebar kultural sehingga perusahaan-perusahaan di wilayahnya bisa menerapkan K3,” kata Gubernur Jatim Soekarwo. Dalam kesempatan itu, juga diserahkan penghargaan kecelakaan nihil (zero accident) pada perusahaan yang ada di Jatim. Ada 405 perusahaan dari 27 kabupaten/ kota di Jatim yang menerima penghargaan ini.
Jumlah tersebut naik sekitar 17% dari jumlah perusahaan yang menerima penghargaan serupa pada 2014 silam, yakni 346 perusahaan. Selain itu, gubernur juga memberikan penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada perusahaanyangadadiJatim. Pada 2015 ini, ada 56 perusahaan tersebar di 15 kabupaten/ kota di Jatim yang menerima penghargaan tersebut atau naik dibanding dengan tahun lalu sebanyak 38 perusahaan.
Dari 56 perusahaan tersebut, sebanyak 21 perusahaan berasal dari Surabaya. Ini menandakan bahwa upaya Pemkot Surabaya mengajak perusahaan di Kota Pahlawan menerapkan budaya K3 telah berhasil. “Semua perusahaan punya potensi kecelakaan, tetapi itu bisa dikendalikan. Ternyata kepedulian perusahaan terhadap K3 semakin naik,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Edi Purwinarto menjelaskan, pemberian penghargaan ini bertujuan agar lebih membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja di masing-masing perusahaan. “Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif,” ujarnya.
Lukman hakim
(ars)