Ruang Kelas Tergenang Akibat Atap Bocor
A
A
A
BATU - Kualitas bangunan ruang kelas SDN Beji 2 dan 3 di Kecamatan Junrejo buruk. Setelah selesai dibangun pada 2013 lalu, saat ini atapnya sudah bocor sehingga air hujan menggenangi ruang kelas.
Kepala SDN Beji 2 Wilujeng Herawati mengatakan, ruang kelas yang bocor dibangun rekanan Pemkot Batu. Sumber anggarannya berasal dari dana alokasi khusus (DAK). “Kami tidak mengetahui nama rekanan Pemkot Batu karena pemborongnya langsung ditunjuk Dinas Pendidikan. Yang mengelola anggarannya juga pejabat Dinas Pendidikan Kota Batu,” ungkap Wilujeng kemarin.
Menurut dia, sampai saat ini dua ruang kelas yang berlokasi di lantai dua Itu hanya dipergunakan untuk pertemuan dengan wali murid, serta sebagai tempat pembinaan bagi siswa SDN Beji 2 dan 3 yang ingin mengikuti perlombaan bidang studi dan ekstrakurikuler tingkat kota. “Kami tidak pernah mengusulkan kepada Diknas untuk minta dibangunkan dua ruang kelas itu. Yang sering kami usulkan adalah perbaikan toilet. Toilet kami kondisinya sudah jelek dan tidak mencukupi kebutuhan anak-anak,” kata dia.
Senada diutarakan Kepala SDN Beji 3 Sri Winarti. Pihaknya sengaja tidak memanfaatkan ruang kelas yang baru dibangun pemerintah. Alasannya, atapnya bocor, pagar depan ruang kelas retak-retak, dan jumlah ruang kelas untuk tempat belajar siswa sudah cukup, yaitu 12 ruang kelas.
Melihat fakta ini, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Batu Heli Suyanto mengatakan, pihaknya segera memanggil Kepala Diknas Kota Batu untuk meminta penjelasan tentang kronologi pembangunan dua gedung itu.
Kepala Dinas Diknas Kota Batu Mistin saat dikonfirmasi menuturkan, sudah menjadi tanggung jawab Diknas untuk memperbaiki dua ruang kelas di SDN Beji 2 dan 3. Namun, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kondisi bangunannya. “Nanti pasti kami perbaiki,” kata dia.
Maman adi saputro
Kepala SDN Beji 2 Wilujeng Herawati mengatakan, ruang kelas yang bocor dibangun rekanan Pemkot Batu. Sumber anggarannya berasal dari dana alokasi khusus (DAK). “Kami tidak mengetahui nama rekanan Pemkot Batu karena pemborongnya langsung ditunjuk Dinas Pendidikan. Yang mengelola anggarannya juga pejabat Dinas Pendidikan Kota Batu,” ungkap Wilujeng kemarin.
Menurut dia, sampai saat ini dua ruang kelas yang berlokasi di lantai dua Itu hanya dipergunakan untuk pertemuan dengan wali murid, serta sebagai tempat pembinaan bagi siswa SDN Beji 2 dan 3 yang ingin mengikuti perlombaan bidang studi dan ekstrakurikuler tingkat kota. “Kami tidak pernah mengusulkan kepada Diknas untuk minta dibangunkan dua ruang kelas itu. Yang sering kami usulkan adalah perbaikan toilet. Toilet kami kondisinya sudah jelek dan tidak mencukupi kebutuhan anak-anak,” kata dia.
Senada diutarakan Kepala SDN Beji 3 Sri Winarti. Pihaknya sengaja tidak memanfaatkan ruang kelas yang baru dibangun pemerintah. Alasannya, atapnya bocor, pagar depan ruang kelas retak-retak, dan jumlah ruang kelas untuk tempat belajar siswa sudah cukup, yaitu 12 ruang kelas.
Melihat fakta ini, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Batu Heli Suyanto mengatakan, pihaknya segera memanggil Kepala Diknas Kota Batu untuk meminta penjelasan tentang kronologi pembangunan dua gedung itu.
Kepala Dinas Diknas Kota Batu Mistin saat dikonfirmasi menuturkan, sudah menjadi tanggung jawab Diknas untuk memperbaiki dua ruang kelas di SDN Beji 2 dan 3. Namun, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kondisi bangunannya. “Nanti pasti kami perbaiki,” kata dia.
Maman adi saputro
(ftr)