Pedagang Dapat Bantuan Kemasan Buah Gratis
A
A
A
BANYUWANGI - Produksi buah Banyuwangi yang terus meningkat harus diimbangi dengan penjualan bagus.
Untuk mendongkrak penjualan buah lokal, Pemkab Banyuwangi membagikan kemasan buah gratis kepada para pedagang. “Kami secara berkelanjutan akan membagikan kemasan karton untuk pedagang buah. Dengan kemasan yang bagus, buah lokal Banyuwangi bisa dibawa dan layak menjadi oleh-oleh,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo.
Pada 2012, produksi buah naga di Banyuwangi sebanyak 12.936 ton. Jumlah ini meningkat menjadi 16.631 ton pada 2013 dan naik drastis hingga 28.819 ton pada 2014. Sementara buah manggis yang produksi 8.644 ton pada 2012 atau meningkat menjadi 16.224 ton pada 2014. Buah manggis asal Banyuwangi sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Taiwan, Singapura, Jepang, dan beberapa negara Timur Tengah.
Dia mengatakan, awal tahun ini telah dibagikan kemasan buah untuk para pedagang di sejumlah kecamatan yang terdapat sentra penjualan buah. Secara bertahap kemasan juga akan dibagikan kepada para pedagang lainnya. Dia menjelaskan, pembagian kemasan untuk pedagang buah adalah salah satu upaya membantu pemasaran buah lokal.
“Kendala yang ada selama ini, sebagian pedagang belum menyadari pentingnya kemasan dalam memasarkan produknya. Mereka hanya fokus bagaimana ada produknya atau ada buahnya. Padahal kemasan sangat penting untuk menarik perhatian konsumen,” tuturnya.
Kemasan juga sekaligus menjadi alat promosi. Misalnya, saat pengunjung dari Surabaya membeli buah lokal di Banyuwangi, kemasan itu dalam perjalanan di pesawat atau saat di Surabaya, orang bisa membaca kemasannya. “Itu sudah bisa bagian dari promosi gratis,” ujarnya.
Selain membagikan kemasan, sejumlah cara dilakukan Banyuwangi untuk meningkatkan pemasaran buah lokal adalah pelaksanaan Festival Buah Lokal yang digelar secra rutin. Promosi juga dilakukan melalui media dengan terus menyebar berbagai informasi tentang keunggulan buah lokal asal Banyuwangi.
P juluiatmoko
Untuk mendongkrak penjualan buah lokal, Pemkab Banyuwangi membagikan kemasan buah gratis kepada para pedagang. “Kami secara berkelanjutan akan membagikan kemasan karton untuk pedagang buah. Dengan kemasan yang bagus, buah lokal Banyuwangi bisa dibawa dan layak menjadi oleh-oleh,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo.
Pada 2012, produksi buah naga di Banyuwangi sebanyak 12.936 ton. Jumlah ini meningkat menjadi 16.631 ton pada 2013 dan naik drastis hingga 28.819 ton pada 2014. Sementara buah manggis yang produksi 8.644 ton pada 2012 atau meningkat menjadi 16.224 ton pada 2014. Buah manggis asal Banyuwangi sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Taiwan, Singapura, Jepang, dan beberapa negara Timur Tengah.
Dia mengatakan, awal tahun ini telah dibagikan kemasan buah untuk para pedagang di sejumlah kecamatan yang terdapat sentra penjualan buah. Secara bertahap kemasan juga akan dibagikan kepada para pedagang lainnya. Dia menjelaskan, pembagian kemasan untuk pedagang buah adalah salah satu upaya membantu pemasaran buah lokal.
“Kendala yang ada selama ini, sebagian pedagang belum menyadari pentingnya kemasan dalam memasarkan produknya. Mereka hanya fokus bagaimana ada produknya atau ada buahnya. Padahal kemasan sangat penting untuk menarik perhatian konsumen,” tuturnya.
Kemasan juga sekaligus menjadi alat promosi. Misalnya, saat pengunjung dari Surabaya membeli buah lokal di Banyuwangi, kemasan itu dalam perjalanan di pesawat atau saat di Surabaya, orang bisa membaca kemasannya. “Itu sudah bisa bagian dari promosi gratis,” ujarnya.
Selain membagikan kemasan, sejumlah cara dilakukan Banyuwangi untuk meningkatkan pemasaran buah lokal adalah pelaksanaan Festival Buah Lokal yang digelar secra rutin. Promosi juga dilakukan melalui media dengan terus menyebar berbagai informasi tentang keunggulan buah lokal asal Banyuwangi.
P juluiatmoko
(ftr)