Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Tulungagung

Kamis, 09 April 2015 - 10:15 WIB
Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Tulungagung
Banjir Bandang Terjang Empat Kecamatan di Tulungagung
A A A
TULUNGAGUNG - Banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar. Selain kerusakan material, banjir bandang juga menewaskan Dedi Afrilia Susanto, 17, warga Desa Jengglungharjo, Tanggunggunung, Tulungagung.

Jasad Dedi ditemukan sejauh 1,5 kilometer dari lokasi awal terseret arus. Sebenarnya Dedi tak sendiri. Namun Su-karjo, 35, kakaknya, berhasil bisa selamat setelah meraih ranting pohon saat terseret arus deras luapan air Sungai Nglebo. “Keduanya terseret arus air seusai memanen jagung. Hari ini (kemarin) jenazah Dedi dimakamkan di pemakaman umum desa,” ujar Suwarno, warga Desa Jengglungharjo kepada wartawan.

Debit air Sungai Nglebo memang meningkat pesat dan arusnya deras setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur selama beberapa jam. Hutan gundul di kawasan pegunungan Tanggunggunung diduga menjadi salah satu penyebab meluapnya Sungai Nglebo. Dari pantauan BPBD, selain di Tanggunggunung, banjir dan tanah longsor juga menerjang sejumlah desa di Kecamatan Kalidawir, Campurdarat, Besuki, dan Bandung, yang berada di wilayah selatan Tulungagung.

Musibah datang setelah hujan mengguyur deras selama dua jam. Selain infrastruktur jalan, jembatan dan tanggul, bencana alam juga merusak puluhan hektare tanaman padi milik warga. “Kerugian material masih dihitung. Kemungkinan mencapai ratusan juta,” ujar Kepala BPBD Tulungagung, Suroto. Sementara saat bersamaan lahar dingin Gunung Kelud mengambrolkan sabo dam yang menghubungkan Desa Ngaringan dengan Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Sabo dam memiliki fungsi sebagai jembatan penghubung dua desa. Tanpa sabo dam, warga harus memutar ketika hendak melakukan perjalanan ke Kota Blitar. Menurut Sugianto, musibah terjadi bersamaan hujan deras. “Meski masih bisa dilewati, kondisinya jelas membahayakan,” ujar Sekretaris Desa Ngaringan Sugianto. Lahar dingin yang mengangkut material batu dan pasir itu berasal dari sisa erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari 2014.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan menghimbau seluruh warga yang bermukim di sekitar Kali Badak dan Kali Putih di Kecamatan Nglegok, Garum, dan Gandusari, meningkatkan kewaspadaan. “Sebab lahar dingin bisa sewaktu waktu meluncur seiring hujan deras,” ujarnya.

Terkait kerusakan sabo dam di Desa Ngaringan, dia mengatakan, BPBD akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Sugianto berharap tidak lama lagi sabo dam itu sudah bisa berfungsi kembali. “Mudah-mudahan bisa secepatnya diperbaiki,” katanya. Sementara itu, akibat banjir yang menggenangi sekolah mereka, puluhan siswa SD di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Tulungagung menggelar uji coba UN di masjid desa.

“Kelasnya masih berlumpur, belum sempat dibersihkan karena hari ini jadwalnya uji coba ujian nasional,” kata Kepala SDN 5 Besole Badrun, kemarin. Karena tak ada ruang kelas yang bisa digunakan, uji coba yang sudah dijadwalkan jauh hari sebelumnya terpaksa dipindah ke teras bagian depan masjid Jami’ tak jauh dari SDN 5 Besole.

Sementara siswa kelas 1-5 dipulangkan lebih awal setelah terlebih dulu gotong-royong membersihkan lumpur setebal sekitar 10 sentimeter. “Siswa kelas 6 karena sedang mempersiapkan diri untuk ujian nasional, mereka kami minta untuk fokus belajar,” ujarnya. Dikatakannya, banjir bandang yang melanda kawasan ini diperkirakan mencapai ketinggian satu meter.

Hal itu terlihat di tembok sekolah, di mana garis lurus yang membekas di tembok menjadi penanda ketinggian banjir kemarin. Salah satu siswa, Zaenu, mengaku sedih karena tidak bisa sekolah. Siswa kelas enam ini pun mengaku tidak nyaman dengan pelaksanaan uji coba UN di masjid.

Menurutnya, lantai masjid terlalu dingin dan membuatnya susah berkonsentrasi. Dia berharap saat UN nanti tidak terjadi banjir lagi. “Lebih enak mengerjakan di kelas. Semoga UN tidak ada masalah dan bisa menempati ruang kelas,” kata dia.

Solichan arif/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5100 seconds (0.1#10.140)