Demo Jokowi, 3 Mahasiswa Luka

Kamis, 09 April 2015 - 10:12 WIB
Demo Jokowi, 3 Mahasiswa...
Demo Jokowi, 3 Mahasiswa Luka
A A A
JEMBER - Unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Bermasyarakat (AMB) di depan Gedung DPRD Jember kemarin berakhir ricuh. Tiga mahasiswa terluka di kepala terkena pentungan polisi, sedangkan dua polisi terluka terkena lemparan batu mahasiswa.

AMB kemarin berniat masuk ke Gedung DPRD menemui wakil rakyat tersebut untuk menyampaikan empat tuntutan mereka. Keempatnya adalah nasionalisasi aset dan kemandirian ekonomi, transparansi dan perbaikan tata kelola anggaran, kedaulatan hukum dan politik, dan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kami ingin menemui anggota Dewan, tetapi aksi kami dihalang-halangi aparat kepolisian sehingga aksi saling dorong tidak terhindarkan,” kata Leksono Kunto Wibisono, koordinator aksi. Lantaran tidak menemukan satu pun anggota Dewan, mahasiswa berniat membakar ban bekas di depan polisi yang sedang berjaga di depan gerbang Gedung DPRD Jember.

Situasi memanas. Polisi menghalangi aksi tersebut dengan merebut ban bekas yang akan dibakar. Namun, mahasiswa ngotot mempertahankannya. Polisi lalu memukul mundur mahasiswa dengan tongkat. Situasi bertambah panas. Mahasiswa yang marah membalas polisi dengan melemparkan batu dan bata di sekitar lokasi. Bentrok fisik mahasiswa dengan polisi semakin tidak terkendali.

Tiga mahasiswa terluka di pelipis dan kepala akibat pukulan tongkat polisi. Sementara, dua polisi memar bibirnya terkena lemparan batu mahasiswa. Suasana berangsur tenang setelah Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif turun langsung menenangkan para mahasiswa dan polisi. Para mahasiswa pun akhirnya membubarkan diri.

Kunto mengatakan, masyarakat sebenarnya memiliki ekspektasi tinggi terhadap Jokowi untuk mampu membawa Indonesia menuju lebih baik. Namun, dalam perjalanannya Jokowi justru mengecewakan rakyat dengan sejumlah kebijakannya yang tidak berpihak kepada rakyat kecil, salah satunya membiarkan harga bahan bakar minyak mengikuti harga pasar.

Penundaan eksekusi mati terhadap narapidana narkoba juga dinilai merupakan kelemahan pemerintah karena mudah diintervensi pihak asing. ABM pun menuntut Jokowi-JK segera melakukan perbaikan. “Jika tidak, tidak menutup kemungkinan reformasi jilid kedua akan terjadi,” ujarnya. Sementara itu, Manshur, staf Sekretariat DPRD Jember, mengatakan, kemarin memang tidak ada satu pun anggota Dewan yang ngantor .

Seluruh anggota Dewan sedang melakukan kunjungan kerja ke Badung, Bali, dalam rangka studi banding evaluasi laporan pertanggungjawaban Bupati Jember tahun 2014. Pansus I berangkat sejak 6 April dan baru tiba sore kemarin. Pansus 2 menyusul kemudian dan diperkirakan baru tiba pada 10 April.

P juliatmoko
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8515 seconds (0.1#10.140)